Life Is Sweet Honey
an tahun inipun bunda akan pulang, seperti biasa anak bunda dan suami barunya selalu ikut bersama. Sekarang rasanya begitu canggung keti
arunya itu, nenek adalah orang pertama yang akan bunda sapa dan peluk, kemudia
kan" tanya bunda sambil
" jawabku
tenang, merasa aman, merasa kalo aku akan baik-baik
. Tapi rasa takutnya tidak sejalan dengan kenyataan yang terlihat, anaknya atau adik tiriku michele mendapatkan perlakuan berbalik dari keluarga bunda, michele di sambut dengan hangat, diberi hadiah atau
ka, aku menoleh kearah pintu dengan rasa penasaran. Itu bunda, dia cukup lama metapku sambil tersenyum, kemudian
rus yah nak" ucap bunda
dengan baik di
asa pertumbuhan aja bun jadinya makananku
min uang buat kamu ka
sa sekolah sama jajan berkat
kapan kamu terakhir ketem
a setengah tahun ya
sama ayah?" ta
Bunda begitu memperhatikan setiap kata dari ceritaku sambil tetap mengusap kepalaku, perlahan aku mulai merasa ngantuk karna usapan bunda, tapi aku tetap mencoba menahan rasa kantukku, aku hanya
Hari itu aku lihat bunda cukup sibuk mengurus adik tiriku, bunda seperti tidak ingin melepaskan pandangannya sedikitpun kepada michele. Selama disini bunda terlihat cuek padaku dan hanya sesekali bertegur s
enjauh sampai tidak terlihat lagi. Rasanya begitu sepi sekarang, aku harap bisa bertemu bunda lagi secepatnya. Ingin rasanya aku memeluk bunda saat ini menceritakan tent
empat ayah, dari rumah nenek ke tempat tinggal ayah cukup memakan waktu, ketika aku hampir sampai dari kejauhan aku melihat seorang pria dengan tawa lepas yang pandangannya tertuju ke ar
yah akan menyuruhku pergi dan enggan menemuiku lagi karna berani menampakan diri dihadapan keluarga barunya, perasaan gundah yang terus membayangi pikiranku membuat langkah
u dari balik
percaya. Ayah tertegun melihatku seakan sedang mengingat bahwa pernah ada seorang
ayah dengan
eakan ragu untuk membukakan pintu pagarnya untukku. Ini adalah pertemuan pertamaku dengan istri ayah, dia