icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Obsessive love A Story Of lost Memories

Bab 2 Siapa gadis itu

Jumlah Kata:1140    |    Dirilis Pada: 21/02/2025

ng ia kenakan sedikit berkibar tertiup angin malam, menambah aura maskulin yang sulit diabaikan. Matanya menatap lekat ke langit, ke hamparan binta

alu, pertemuan aneh yang masih mengusik benaknya. Di sekitar area kampus, di antara keramaian mahasiswa yang si

lu, berdiri tak jauh darinya. Pandangan gadis itu seakan-akan melekat pada di

ebar kencang tanpa alasan jelas. Gadis itu tampak akrab, seolah-olah ada ribuan kenangan yang seharusnya Jus

at kepalanya, penuh kebingungan yang membingungkan.Segelas wine sudah habis di tangannya, tet

las bukan bayangan kosong-tatapan yang gadis itu berikan padanya bersinar penuh harap, penuh cerita yang seharusn

ang, sesuatu yang penting, tetapi saat ia mencoba menggali lebih dalam

stin?" Suara berat dari seorang

jaket bomber hitam, ikut berdiri menemani Jus

nya tampak melamun sendirian. Ini bukan sosok Justin yang dikenal, setiap kali Justin ada masala

ke apartemenku?" Justin menatap Regan dengan sinis, tid

cil. "Ah, iya. Sepertinya besok aku tidak akan kuliah, aku merasa muak mendengar

ali tertuju pada hamparan bintang. Isi kepala

ta semakin terkikis?" Justin bertanya dengan suara yang nyaris terdengar datar. Matanya penuh tan

eolah mencari inspirasi untuk menjawab pertanyaan itu. Mata milik Regan beralih kembali

ma masa kecil." Regan menyesap rokoknya sekali lagi, kemudian menepuk abu yang jatuh ke lantai balkon. "Diri kita... mungkin tersugesti untuk melupakan ingatan itu. Kamu tahu t

ikiran Justin. Trauma? Ia tidak ingat pernah mengalami hal-hal mengerikan saat kecil. Akan tetapi, mengapa beberapa kenangan terasa seperti pasir yang t

gelas kosong yang ia putar-putar di tangannya, berusa

l berdecit memantul di ruangan sepi. Membiarkan dirinya jatuh ke tempat tidur. Mata menatap kosong ke langit-langit, berusaha mencari ketenangan di tengah ba

k matanya menutup, napas mulai melambat, teratur, hingga akhirnya ia terlelap.Namun, ketenangan yang diinginkan oleh Justin hanya sesaat. Dalam kegelapan mimpi, Justin melihat seorang bocah perempuan berdiri di tengah taman yan

ninggalkan jejak basah yang menyakitkan untuk dilihat. "Katanya enggak akan melupakanku, tapi nyatanya kamu bena

gadis itu, ingin memeluknya dan meminta maaf, tetapi kakinya tidak bisa digerakkan, seakan terasa sepe

ngah, tubuhnya basah oleh keringat dingin. Napas terputus-putus, jantungnya berdegup cepat, sep

t, menatap ke sekeliling kam

melebar, kosong. Perasaan bersalah dan kehilangan itu

. Sungguh, ini kali pertama sejak pertemuan denga

enghela napas pelan, menyandarkan punggung di kepala ranj

eh itu, aku merasa segelisah ini. Lantas mengapa mimpi

erelakkan, rasanya seperti ingin menemui seseorang. Namun, Justin sendiri bing

da yang mengawasi. Bahkan, aku juga merasa se

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka