Bukan Pernikahan Bisnis
ucap Yoona sambil menatap lembut ke arah R
jahnya terlihat lelah. Dia berhasil menyelesaikan masalah yang mengan
baik saja," jawab Raydan Han sambil berjalan ke
h utama kemasi barang-barangmu," ucap Rayd
ng tidak aman?" tanya Yoona, mulai merasa kha
ap. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi," jawa
"Bisakah aku tinggal di sini bersamamu? Kita kan sudah menik
aja, Raydan
menatapn
ercerai. Anggaplah pertolongan ini sebagai tanggung jawabku kepada mendiang ayah
tanya Yoona, mencoba memahami ala
bercerai," jawab Ray
a kau melakukan ini, Raydan? Tak bisakah kita belajar mencintai, kita biKita berdua hidup di dunia yang penuh dengan ketidakadilan dan kehampaan. Ak
hami alasan Raydan Han, tapi hatinya terlalu terluka. "Apa
ku yakin kau akan bisa melanjutkan hidupmu tanpa
itu terasa begitu tegang. Yoona merasa kehilangan, n
nmu, Raydan Han. Aku akan pergi besok pa
pan yang penuh dengan rasa tak bis
rsama ayah angkatnya, Joe Aiden, yang sedang menikmati santapan malam. Joe Aiden, seorang investor ter
ermuda di negeri ini, begitu disenangi masyar
muda di Korea Selatan, aku harus ad
s menikahi anakku, Yoona Ri. Lupakan wanita yang sedang kau dekati sekarang, karena itu hanya sia-sia. Kau tahu appa mu ini bisa melengse
idak ingin menikahi Yoona, adik angkatnya. Ia tidak ingin orang mengatur hidupnya. Namun, sebaga
wab Raydan deng
anak yang patuh. Sebagai seorang hakim, kau ha
gan keputusan itu. Ia merasa terikat dan tidak bi
*
tapan matanya kosong, seolah-olah dia berada di dunia sendiri. Di sudut ruangan, sekelompok mahasiswa terlihat sa
tugas kita kepada Miss Yoona?
kerjakan bersama. Semoga dia bisa memberikan p
gas-tugas mahasiswa tersebut. Tanpa banyak berkata, Yoona mulai mengecek satu per satu tugas yang ada di depannya. Sebenarnya dia tidak begitu peduli
am tasnya. Dia melangkah keluar dari ruang kelas dengan langkah yang lemah dan hati yang terasa berat. D
*
il selembar foto pernikahannya yang dia simpan di dompetnya. Melihat senyum bahagianya di foto itu memb
dan Han?" bisik Yoona sambil mena
ama yang tertera di layar handphone, 'Raydan Han'.
isakah kita
dan Han yang membu
ngsung membalas pesan meng
ur aduk antara harapan dan takut akan a
nerima transferan uang dari R
tidak mampu mengobati