Ratu di Istana yang Retak
duduk di ranjang dengan wajah tertunduk malu. Meskipun Nadhera sudah mempelajari Kitab Fathul Izhar yang memb
ir tak pernah, Nadhera sangat menjaga batasan pergaulan dengan laki-laki yang bukan mahram. Kalaupun terpaks
rasa canggung dia buka kemejanya di depan Nadhera memperlihatkan dada bidangnya. Tak ad
ngsung mendekati istrinya yang cantik itu. Dia lepaskan aksesor
ngan lelaki kekar yang otot-ototnya terlihat jelas. Sentuhan itu, meski hanya sek
m Attar yang khas memenuhi udara saat Nadhera tak sengaja melihat tubuh kekar suaminya. Dia buru-buru berpaling, pipinya memera
mbantu membuka resleting belakang gaun Nadhera, memperlihatkan sekilas kulitnya y
a meminta haknya?" pikirnya
r, Nadhera memberanikalat dulu sebelum m
istrinya bersuara tib
atamu?
menyangka reaksinya seperti itu. Tidak ada yang salah dari perkataann
ara. Aku menikahimu karena terpaksa, bukan cinta. Sudah saatnya
ng. Hatinya terasa hancur, air mata mulai menggenang di su
ti," tanya Nadhera dengan suara bergetar,
Kau akan mendapatkan fasilitas mewah selama jadi istriku. Kau bebas mau mel
ia tak menyangka suami
hkanmu berganti pakaian, bukan karena aku tertarik ingin melakukannya denganmu," kata Atta
penjelasan Attar. Dia menundukkan ke