PENDEKAR Sabda JAGAD
agh
punggungnya menghantam keras batang pohon n
t! B
sung merosot dan ambruk t
rrrg
aat empat pukulan ketua sekte men
itu juga, akibat dilabrak 4 pukulan dahsyat yang berl
an tubuh hancur dan berpencaran cerai berai,
ap
kti Roso yang melesat lebih dulu menghampi
ph.
ainnyapun segera menyusul
Kalian carilah anak laki yang tadi pingsan itu cepat! Hoeksh!" suara erangan k
ah memakai 'rompi pusaka' milik sekt
Tabir Neraka' dari Ki Lanangjati telah
eraya melesat kearah kaki bukit Dewa Pedang. Menyusuri t
Slaph!
dicucuk hidungnya, merekapun seg
, tetap saja mereka tak bisa menemukan sosok Jalu. Bahkan Ki Mukti
ustahil, jika Jalu bisa sampai ke tengah bukit Dewa P
g, merekapun hentikan pencarian merek
melakukan olah nafas dan medita
n bocah itu?" tanya Ki Taksaka penuh har
h sialan itu Ki Taksaka," sahut Ki Braja
ocah seperti itu! Lebih baik kita lupakan saja dia!" akhirny
te Rajawali Emas itu dengan hati setengah mendongkol, karena ada
*
as yang membentuk sebuah hamparan telaga cuk
itasi di atas sebuah batu menonjol dan cukup ting
rpa sosoknya, maka bisa dipastikan bahwa
nde yang menancap di tengahnya. Sebuah tusuk konde ya
gi, maka akan jelaslah bila benda
guhnya adalah sebuah keris kecil, yang terbuat dari kuning
an membuat siapapun musuh atau lawan si wan
uka kedua matanya, hal yang menan
ah air terjun, memperhatikan sesosok benda yang
ras ke arah bebatuan besar, yang b
ain, saat dia telah memastikan sosok benda yang hendak me
ap
sosok itu, tepat pada saat sejengkal lagi kepala soso
! Sl
pun segera membawanya melesat ke sebuah batu besar yang
ir sungai Selarang ini. Dan ada apa dengan tubuhmu yang tak
membaca dengan jelas, apa yang telah
a yang hampir saja tewas menumbuk bebatuan
banyak air dari mulutnya. Namun kondisinya tetap tak sada
h dan pernafasan, serta denyut kehidup
tertotok lemas oleh orang jahat!' seru bath
tikan, tentang hal terburuk apa yang telah t
ditolong si nenek itu tern
ib' Yang Maha Kuasa bekerja, s
bejat, yang 'berani memastikan' bahwa Laras
! Tu
ubuh Larasati. Lalu perlahan sang nenek memijit seb
sadar dan langsung menggeragap kaget dan bingung.
mandang ke arah sekelilingnya d
rsama nenek sekarang," sang nenek segera
ialami oleh Larasati. Tak dipedulikannya bajunya yang ikut jadi b
sati berseru memanggil ayah, ibu dan adik yang disayang
getarkan tabir keharuan di dada sang nenek,
arkan diri, akibat beban bathin yang te
antik', bathin sang nene
sati kembali, karena istirahat memang adalah h
sati saat itu, kematian ayah ibunya, kehilangan kegadis
aktu yang begitu cepat dan hampi
hal yang manusiawi, jika dia kembali ta
ap
cepatnya dari telaga itu, seraya membawa
n ilmu meringankan tubuh yang