icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Dijodohkan dengan Mantan

Dijodohkan dengan Mantan

icon

Bab 1 Pertemuan Tak Disengaja

Jumlah Kata:1037    |    Dirilis Pada: 10/01/2025

begitu riuh di lapangan basket outdoor sekolah. Tak mau ketinggalan seorang gadis berkepang dua dan berkacamata tebal. Berlari dari aula sekolah menuj

ekan-rekannya satu angkatan. Mereka tampak berkumpul dan men

k menghiraukan tatapan orang-orang yang menatapnya sinis. Sebab, ia pun ingin menyampaikan ucapan yang sama pada lelaki tampan yang sudah

berlari mendekat lalu mengurai pelukan mereka berdua. "Mengapa kau memeluk pac

awa lepas. Tak terkecuali Me

mu untuk mengerjakan semua tugas sekolah dan lembar ujianku. Sekarang aku sudah mendapatkan ni

aksudn

mau putus sama kamu. Karena kamu sudah tidak dibutuhkannya lagi," kata g

si gadis kutu buku

selesai. Makanya, jangan jadi pungguk merindukan bulan," cibir sal

a bercanda, kan?" Melvin tersen

npa beban. Padahal di depannya ada hati yang ia kecewakan. Semua orang pun ikut tertawa puas. Hanya Kaira yang meneteskan air m

nannya. Ia segera meletakkan foto saat kelulusan SMA-nya di samping foto

a,

ri duduknya lalu berjalan mendekati sang Nenek yang berdiri diambang pintu. "Wah. Kamu terlih

nek bis

restasimu," tambah Nenek sambil menoleh ke arah gambar wisuda Kaira tadi. Kai

ereka pasti bisa melihatny

ta sampai malah acaranya sudah selesai." Kaira m

an pesta pernikahan pasangan anak pejabat. Seorang doorman membukakan pintu untuk Nenek dan Kaira tur

emang milik cucu teman Nenek. Sehingga tak heran jika Nenek langsung si

, kamu cantik sekali," pu

iversity lho!" sahut Nenek sombong, yang membuat Ka

gumam Kai

bener kok." Nenek

, Kaira! Kamu benar-benar gadis yang sempurna. Kelak sua

kasih,

alur prestasi ya! Wah. Hebat sekali, anak saya saja ditolak karena nilainya kura

dari teman-teman Nenek semakin banyak berkumpul dan terus menyan

cepat sambil sesekali menoleh ke arah kerumunan neneknya tadi. Kaira tak mengindahkan orang yang berada di sekitarnya. Hingga tak sengaj

Matanya terbelalak melih

caya, tapi dengan senyuman khas di bibir. Ka

unia ini. Kenapa aku harus bertemu

guntit ku seperti dulu. Tapi, dandananmu sekarang boleh juga."

ih dulu. Sudah pasti aku memilih untuk tidak pergi ke tempat sialan ini," kata Kaira. Ia meraih gelas berisi soda di atas meja samping

dangannya. Ia malah melihat Melvin yang sedang berbincang dengan seorang laki-laki. Tak ada aneh dari sikap mereka, tapi saat

ah perbincangannya dengan lelaki itu selesai. Melvin berdiri di sudut ruangan hendak menikma

n minu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka