Istri 2 Milyar

ia akan memasuki dunia yang penuh dengan kepalsuan dan tipu daya membuatnya ragu. Ia tidak tahu apa yang akan t

Ia masih berusaha menerima kenyataan bahwa ia akan terlibat dalam pernikahan yang hanya ada di atas kertas, untuk tujuan yang sangat jauh dari kata cinta. Set

"Pagi, Alisa. Kita perlu bertemu siang ini untuk membahas l

nghadapi Reza dalam pertemuan langsung. Meski percakapan telepon semalam sudah cukup memberinya ga

au menambah beban bagi keluarganya, lagipula imbalan yang ditawarkan Reza terbilang sangat besar baginya, mungkin itu ak

aya akan menunggu." Di sisi lain Reza kemb

ari apartemennya menuju kafe yang telah disepakati. Jalanan kota Jakarta yang sibuk terasa seperti labirin yang mematikan, tetapi kal

an. Reza mengenakan jas hitam, tampil lebih rapi dan serius dari biasanya. Saat melihatnya, Reza tersenyum t

yang ia bayangkan. "Ini mungkin sedikit aneh bagi kamu, tapi aku ingin kit

inya yang merasa tertarik untuk tahu lebih banyak tentang Reza dan keputusannya yang drastis. Mungkin karena, meskipun situasi ini p

gesampingkan perasaan yang tidak jelas it

foto itu, dan kita harus memastikan bahwa cerita kita tetap logis dan dapat diterima oleh publik. Saya akan mengonfirmasi kepada manajer PR saya un

di kita harus seperti pasangan sungguhan? Menghabiskan waktu ber

an mulai memposting foto-foto bersama, pergi ke acara-acara sosial, dan berbicara tentang hubungan kita di

citra di depan orang lain, tetapi juga menahan rasa tidak nyaman dalam dirinya. Ia sudah pernah mendeng

" tanya Alisa, sedikit ragu. "Apakah

at. Mereka tidak akan tahu tentang kesepakatan ini. Ini hanya akan menjadi rahasia kita berdua, Alisa. Jangan khawa

klah, saya akan melakukannya. Tapi, saya ingin semuanya selesai d

s. "Saya janji, Alisa. Ini hanya sementara. Ki

inan besar yang tidak ia pilih, tetapi sekarang sudah terlanjur masuk. Ia hanya bisa berharap bahwa ia bisa keluar dari semua ini dengan

a Krista, adik Reza. Sejak dulu Krista memang sangat menyukai Karin, ia selalu menja

aku singkirkan dulu Alisa, baru aku akan bantu kakak." Krista

Ucap Karin pura-pura tulus, jangan lupakan bahwa dia seorang

Alisa!" Krista sangat berapi-api, padahal kenyataannya ia sama sekali belum pernah melihat dan ber

n kali ini sengaja dibuat lebih manis. "Sekali lagi terima kasih adikku sayang." Wajah