Menikah dengan CEO Dingin
sil membuat Jasmine malu setengah mati. Sebab, saat Ra
n segera diberi momongan. Kasih adik
usahaan milik sang papa, Edward. Namun, banyaknya harta yang
rang yang bisa mencairkan hati Kevin yang sudah mengeras. Ranti hanya berha
ja. Bulan madunya ditunda. Karena di kantor lagi banyak kerjaan," ucap
Waktu sudah menunj
pa?" tanya Jasmine menawarkan
mandi," ucapnya sembari m
ngin. Harus bisa menyesuaikan diri. Harus terbiasa de
sudah menyiapkan makan mal
kir, dia minta saya untuk masak,"
Tuan Kevin tidak membolehkan Nyonya Jasmine me
larang aku untuk masak? Mungkin tidak percaya dengan masak
a. "Kamu mandi dulu. Saya tung
a-baik, Mas." Lalu, berlari ke dalam kamar. Segera members
mbali. "Mau saya ambilkan nasinya,
Matanya tengah fokus mem
ngat pelan. Dia benar-benar canggung. Makan malam
tak nyaman berada di sana. Makan pun sangat hati-h
r. Saya mau bicara sama kamu," u
" Hanya itu, dan selalu itu. Ja
t mencekam itu, akhirnya Jasmine bisa bernapas lega.
ut. Jasmine tengah duduk di tepi tempat tidur. Dengan
a di dalam tahanan. Bersama pria dingin, dengan AC yang me
Pak Kevin seperti di rumah orang tuanya, pasti
natap perempuan itu dengan lekat. Senyum tip
ayang sekali jika saya tidak bisa menyentuh kamu. L
ucapan Kevin membuatnya berpikir, jika K
asmine dengan s
. Saya tidak akan memaksa. Saya hanya ingin kamu nurut. Turut
t tertekan karena sudah menikah dengan saya. Jika kamu ingin
, untuk mengembalikannya. Sebisa mungkin, Jasmi
Mas Kevin. Soal itu ... seolah kita saling mencintai, akan selalu saya perlihatkan. Saya jan
kamu. Simbiosis mutualisme. Setidaknya, saya bisa membuktikan, jika saya
ngan ucapan Kevin. Soal cinta. Mana mung
diri agar bisa mencintai wanita
tidak ingin gagal dalam pernikahan lagi
l
Rasanya tidak mungkin, ji
ri tela
eh Andrian. Namun, ketiga orang tersebut saling
pintu untuk sang majikan. Setelahnya, Kevin menggenggam tangan i
ff yang memperhatikannya. Tak menyangka, anak baru
ti. Karena ada meeting di resto dengan clien s
pa. Saya makan siang d
ine. Berlari menuju ruang kerjanya. Di mana para staff devisi itu tengah
ornya, tengah berada di kantin yang ada di perusahaan tersebut. M
erjodoh dengan siapa," kata Jasmine menjawab
ak Kevin. Terus, kenapa kamu lamar kerja di sini? Biar
a itu. "Yaa ... gitu deh. Kalian udah tahu juga
inya juga. Aku mau ke toil
sama." Rani pun mengik
. Menunggu kedua temannya y
yang menghampiri Jasmine. "Boleh dud
kala melihat wajah tampan di depannya. Lalu, m