LITTLE MOMMY
hhhttt
dikunci, mulutku ditutup. Aku bergerak-gerak member
berada dalam posisi lemah, aku akhirnya terdiam dan bern
.. Akh
sih?" tanyaku
. Dia beneran nyari kamu, ja
perek kecil? Kayakny
agar dia tidak sembarangan bicara seperti itu padaku. Memangnya aku gadis open BO? Ugh .
sampai dapat. Tikam lubangnya ramai-ramai, sampai
hkan sudah lupa namanya siapa, tapi dia sudah berkali-kali melindungiku, ata
upa na
memangnya dia kira kita sedang di alam? Ada-ada saja, tapi kehadira
nor
lebih men
kepalaku, pada seorang c
embunyian, dan berjalan menuju post.
mbil berjalan berdampingan. Hari ini, cuaca sangat panas. Aku hanya menutupi kepalak
yugar rambutnya, karena aku memang payah mengingat na
awa. Ah, bisakah kalian menghitung berapa banyak aku tertawa? Di rumah, kotak suaraku dicuri
masuk ke sebuah supermarket yang bercat putih dan merah. Bukan hanya
igit ice cream coklat tersebut. Saat meleleh dalam
jalan." aku melotot pada cowok itu, sambil menancapkan st
h yang diinginka
yang diinginkan s
" aku menutup telingaku. Cowok it
luan. Dasar tak sopan! Sebentar, seharusnya cowok seperti
nak remaja yang sedang merasakan cinta monyet, menurut pandanganku cowok ini tampan, bahkan sangat tampan. Mungkin saat besar nanti, ia bisa m
ungguin, man
riak cowok itu. Aku
teriakku tak
ee atau sayang." Da
ng. Maksudku beruang disini adalah, beruang ma
a, lumayan nggak buruk bangat." cowok
kakiku, bersamaan dengannya. Kami berjalan pelan-pelan, menyusur
Untuk SMP pulang, pukul 1.45. Untuk ana
uduhku. Cowok itu m
i." aku hanya menci
, kita minum
warna temboknya sudah usang tidak terawat
itu, duduk di di tembok yang setengah d
lok kiri, lurus, bel
p hari ja
dalam mulutnya, rambutnya yang hitam legam menambah kesan macho, hidungnya yang mancung, wajahnya yang tampan, tapi tatapan mata itu seper
. Memangnya siapa yang peduli, pada pacaran? Aku tahu, banyak laki-laki yang
ia berlagak seperti orang tua. Ah, membahas orang tua selalu membuatku sakit dan tak percaya, orang tauku sep
putih, sambil minuman sedikit asam itu menyapa lidahku.
uat jalan, nanti aku gendong." aku hanya menggeleng, mem
mu Lisha
t tubuhku ke tembok aku hanya berjalan mundur dan mentok disana, sambil memperhatikan dirinya
piku. Baru kali ini, aku sedekat dengan laki-lak
u
ih terbentuk jelas di pipiku, aku hanya mengerjapkan mataku berka
gan cowok itu sudah bermain di bibir
aku yang mabuk beneran. Tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Dada cowok itu makin menempel ketat
han juga, pandanganku turun ke jakunnya yang naik-turun. Kualihkan pandanganku ke atas, menatap tepat di manik matany
dungnya menyentuh hidungku, dan aku bisa merasakan napasnya yang hangat, dan tercium
, aku membuka mulutku dan merasakan lidahnya mencari lidahku. Aku mengulurkan lidahku, saat mendapatinya ia menghisap lidahku tanpa ampun. Dengan naluri, aku mengikuti langkahnya aku menghisap lidahnya juga bergantia
u kehabisan napas, tapi dia tak mau melepaskan pangutan kami. Yeah, De