KETIKA KEPERCAYAAN HANCUR
burung terdengar samar di luar jendela. Sarah, seorang wanita berusia 32 tahun dengan rambut cokelat yang ditata ra
an wajah ramah, melangkah masuk ke ruang makan. Ia mengen
ar Andre sambil me
?" tanya Sarah, mengangka
tahu aku nggak bisa me
u, duduklah. Aku sudah buatkan ro
ambil membuka koran. Ia ter
apat dengan klien besar itu?" tanya Sara
alau aku pulang telat, jangan tunggu aku,
gat, ya. Aku yakin kamu
sih. "Kamu selalu mendukung aku, ya
u juga beruntung punya kamu.
tangan Sarah di at
a dengan Andre adalah segalanya. Mereka telah menikah selama tujuh tahun, dan
tangan dari depan pintu, mengawasi mobil Andre meng
ing dan peralatan makan. Rutinitas pagi ini selalu membuatnya m
i piring, ia melihat ponsel An
nggeleng pelan. Andre memang sering terbur
un, layar ponsel menyala, menampilkan notifikasi pesan.
asih untuk malam yang indah.
nnya gemetar. Pesan itu singkat, tapi maknan
?" bisik Sarah pad
paham. Maya bisa saja klien atau rekan kerja. Tap
. Panggilan masuk dari Andre. Sarah me
n ponsel," ujar Sarah berusaha
an saja di rumah. Aku nggak terlalu butuh sekarang
"Tadi ada pesan masuk. Dar
aya, klien baru di kantor. Kami semalam makan malam bisni
eyakinkan, tapi Sarah tetap
tidak ingin memancing konflik sebelu
nanti kalau pulang. Aku harus masuk rapat sekaran
aya pada Andre. Lagipula, ia tidak pernah member
di pikirannya. Ia merasa ada sesuatu yang mulai
rsihkan rumah dan menyelesaikan pekerjaannya sebagai penuli
ning Sarah, dan bercerita tentang hari yang melelahkan di kantor. Namun
rah mencoba mengangkat to
Maya," ujarnya sambil me
h, iya. Sudah aku bilang tadi, dia k
-katanya... cukup pribadi untuk
eperti itu. Kamu tahu, nggak semua orang punya gaya komun
tu mulai retak. Malam itu, ketika Andre tertidur di sa
eragukan. Namun, satu hal yang pas
annya, tapi rasa penasarannya semakin kuat. Ia melirik ke arah
mnya pelan, mencoba menenangkan hati. Tapi p
h meraih ponsel itu. Ia menyalakan layar dan membuka aplikasi
aca, Sarah merasa ada sesuatu yang salah. Beberapa p
u lebih indah. Ter
sa menghabiskan wakt
rcakapan lebih jauh. Tidak ada kata-kata yang secara eksplisit menunjukkan hubungare yang serak membuy
Kamu n
nnya. Ia menoleh ke arah Andre yang kini duduk di
ini," jawab Sarah jujur, suaranya bergetar
engan kedua tangan sejenak. "Sarah, aku udah bil
kin malamku lebih indah'? Apa maksudnya, An
u salah paham. Itu hanya cara dia bicara. Aku n
ya dengan cara yang sama.
nggak mau bertengkar. Aku capek. Aku minta maaf kalau ini memb
ingin percaya, tapi hatinya s
amu berubah, Andre? Kamu lebih sering pulang terlamb
n Sarah. "Dengar, Sayang. Aku nggak
ran di sana. Namun, perasaan aneh itu tetap ada,
engan mudah, Sarah terjaga hingga pagi
a suaminya. Tapi di sisi lain, ia
kahan mereka, Sarah merasa seolah-ola
ambu