JIWA YANG TERBAGI
uhi dapur yang rapi, ditemani aroma roti panggang yang mulai kecokelatan. Mira, is
kirannya melayang entah ke mana. Rumah ini selalu penuh dengan ak
anpa menoleh. Tangannya lincah memas
dan memperhatikan Mira. Wanita itu masih cantik sepert
an Reza. "Hari ini kamu pulang jam berapa? Anak-anak
"Seperti biasa, j
kat, tanpa emosi, hanya seputar jadwal
anis?" tanya Mira sambil
wab Reza, mencoba menghinda
a. "Aku juga capek, Za. Tapi begini kan h
ya terasa berat, tapi ia tak
ejanya, dikelilingi tumpukan dokumen yang harus ia sel
yuk?" suara Doni, rekan k
lagi banyak kerja
keras, tapi jangan lupa buat istirahat. L
nya hambar. "Nggak apa-apa, D
gga?" tanya Doni,
um tipis, tanpa me
i sofa ruang tamu dengan segelas teh di tanganny
ur?" tanya Mira
antuk," j
hening s
Reza, akhirnya m
ya
ahagia
sejenak. Ia menatap Reza, sedikit b
a kehidupan kita sek
berat. Aku nggak tahu harus jawab apa. Tapi... aku be
ipun jawaban Mira tidak sep
amu bahagia?" ta
rasakan-tentang kekosongan yang terus mengha
u, Mira," jawa
berbicara soal perasaan, apalagi mengakui hal seperti itu. Bia
coba mencerna jawaban Reza. "Apa m
gin. "Aku nggak tahu, Mira. Mungkin... mungkin aku terlalu
us merespons bagaimana. "Kosong gima
udah ngelakuin segalanya buat keluarga ini. A
r suara detak jam dinding yang
kita harus bicara," ujar Mira lembut, mesk
percakapan ini bisa berujung panjang, tapi ia t
erti, Za. Aku cuma pengen kita... ya, seperti dulu. T
, membawa cangkirnya ke dapur, dan me
Berik
dan Arya, ke sekolah. Di dalam mobil,
temenin aku main bola, ya?" pi
mbil mengangguk. "Kalau
keluh Arya sambil menyi
menyahut, "Arya, Ayah kan kerja
api di dalam hatinya, rasa bersalah menyeruak. I
alanan ke kantor. Di lampu merah, ia melirik ke kaca spion
?" gumamnya pelan, seolah bert
Kan
erus melayang ke percakapan semalam dengan Mira. Ia tahu istrinya
tersadar. Doni masuk dengan
kan siang tadi? Enak banget, loh,
ecil. "Gue lagi
"Lo kenapa sih, Za? Gue udah kerja sama lo lima t
anya Reza, mencoba
amun, kayak nggak ada semanga
alu menjawab, "Nggak, s
a. Kalau ada apa-apa, cerita aja. Kadang kita
pa. Ia terlalu lelah untuk menjelaskan sesu
Hari d
si, tapi pikirannya jauh dari layar. Percakapan
, Mira menyapanya dengan
jawab Reza sambil
ah makan
i," jawab Reza, lal
Ada jarak yang semakin lebar di antara mereka
dan tanpa sadar membuka aplikasi media sosial. Di sana, sebuah nama mun
ya cukup lama sebelum akhi
ambu