icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

JIWA YANG TERBAGI

Bab 2 Pertemuan Tak Terduga

Jumlah Kata:1196    |    Dirilis Pada: 26/11/2024

at, seperti biasa. Ia bukan orang yang antusias menghadiri acara semacam ini, tapi

man lama yang bikin hidup lo sedikit lebih

ostalgia, Reza berdiri di dekat meja makanan, mengad

ez

ngan senyum lembut berdiri di hadapannya. Rambut panjangnya dibiarkan terge

za hampir ti

umnya melebar. "Iya, ini ak

mencoba terdengar santai me

mbuka percakapan. "Aku hampir nggak percaya kamu datang.

yang maksa. Katanya reuni

yum. "Aku senang kamu datang. J

ngan, agak jauh dari keramaian. Percakapan

ng tinggal di man

nggal sama istri dan

dua anak. Hebat, ya. Kal

rius? Aku pikir kamu

h bertunangan, tapi nggak jadi

sebelum Karina bertany

ar gelas di tangannya, mencoba mencari jawaba

kan ia tidak sepenuhnya percaya. "Kamu selalu

"Dan kamu masih suka ter

mengingat saat-saat di SMA, bagaimana Karina sering membantu Reza di

ari kelas matematika karena lupa bik

ir kena skors gara-gara itu,"

omen terbaik, menurutku. Kita selalu punya k

, meski hanya untuk sesaat. Ada sesuatu tentang wanita ini yang me

ap jam tangannya. "Sepertinya aku harus p

juga," ja

ikan langkahnya dan berkata, "Reza, kalau suatu saat kamu punya waktu,

nak, lalu mengang

erasa ada sesuatu yang berubah dalam dirinya-sebuah perasaan lama ya

Rum

ka akun media sosialnya dan melihat profil Karina. Foto-foto wanita

bawa secangkir teh. "Kam

atu," jawab Reza singkat, buru

berkata apa-apa. Ia meletakkan teh d

entang Karina, tentang kenangan lama, dan tent

a Hari

rama seadanya dengan Mira dan anak-anak. Namun, pikiran tentang Karina terus menghantui bena

i biasa, muncul tanpa d

diem-diem aja waktu di sana," tanya Don

i. "Ya, biasa aja. Ketemu te

ol sama Karina. Itu siapa, Za? Mant

an rasa gelisah yang tiba-tiba muncul.

alik terus melamun kayak gini?" Doni te

tersenyum samar, berharap pe

Hari d

tika Mira datang membawa secangkir teh. Ia duduk d

akhir ini? Rasanya kamu mak

oran di tangannya. "Jau

perasaan aja. Kamu sering melamun, jarang b

a banyak kerjaan di kantor," jawa

emilih untuk tidak mendesak. "Kalau ada apa-a

n, pikirannya tidak berada di sana. Ia tahu Mira benar-ada

muan

i, Reza menerima pesan dar

lagi di sekitar kantormu. Ada

cukup lama sebelum akhi

waktu setelah makan siang. Kita

enunggunya di salah satu meja sudut kafe. Ia m

anya saat Reza d

temu," jawab Reza, mencoba terdeng

reuni," kata Karina sambil menyeruput kopinya. "Jadi,

. "Impian waktu muda sering kali terlalu muluk-

ba membaca apa yang tidak ia ka

a tidak tahu harus menjawab apa, jadi ia hanya mengangkat

ngerti. Kadang aku juga merasa s

nya Ke

rubah dalam dirinya. Karina bukan hanya sekadar kenangan masa lal

ukan foto pernikahannya dengan Mira. Wajahnya saat itu penuh senyum, mata

masuk ke ruang kerja.

arus aku selesaikan," ja

ya," ujar Mira lembut

pi ada bagian dalam dirinya yang terus memikirkan Kar

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka