Suami Dadakanku Ternyata Milyarder
ogor itu berhenti di depan teras. Dengan sigap pengawal Harvey membukakan pintu mobil dan menungg
a tangannya di surat perjanjian nikah kontrak bersama Harvey Adi Dharmawan itu tak bisa dibatalkan begitu saja.
ngan tegang. Dia merasa tubuhnya kaku di
yang tersipu malu. Dia menyadari wanita di sampingnya sulit berjalan lalu bertanya, "kau ini kenapa? Apa kaki
lengannya reflek memeluk badan berotot suami barunya itu. Kemudian di
am ini. Kalau diperhatikan justru pengantin penggantinya lebih cantik diband
tku!" jawab Harvey mencandai Isyana yang
tri bukan mangsa untuk dijadikan santapan makan ma
tama. "Ohh ya, istriku cerdas dan seorang pengingat yang baik rupanya!" pujinya puas. Standa
menyebalkan!" gerutu Isyana yang detik berikutnya menjerit karena dilemparkan oleh H
at. Bahkan, bila aku tak mengizinkanmu keluar dari kamar ini selamanya maka
!" tukas Isyana ser
yang ada di bahu putih mulus istri barunya. Kecupan-kecupan bibirnya menjalar dari leher jenjang Isyana
lakuan intim seperti itu mulai bergetar.
ubuh kekarnya itu masih perawan. Sensitif sekali dengan sentuhan bibirnya. Telapak tangan
n?" tanya Harvey dengan
isnya dengan mudah. "Jangan main kasar kepadaku, Sayang. Istri harus patuh pada kehendak suami. Dan jangan lupa, Oma
alam yang kacau karena pesta midodareni yang diserobot adik
aroma cherry itu. Dia merasa hasratnya tak tertahan lagi padahal mereka baru berkenala
ngannya ditahan Harvey di atas kepala dan pahanya direnggangkan oleh lutut kokoh Harvey. Satu hal
rtama bersamamu?" tanya Harvey coba-coba.
hitam legam itu menggele
si tubuh wanita itu tak ada penolakan, tet
berwarna merah di sana. "Aku menandai betinaku!" ucapnya lalu bangkit dari ranjang. Dia
gumamnya lalu memutar k
an membuat uap mengepul meninggalkan tubu
engedarkan pandangan ke sekeliling. "Ukhh ... sepertinya suami dadakanku seorang milyarder. Tak seharusnya tadi aku
syana kembali waspada. Dia bertanya-tanya apakah benar malam ini dia ha
ang hanya berbalut handuk putih di pinggulnya itu melan
mendengar bunyi detak jantungnya sendiri saking kencangnya
badannya. Dia berjalan beberapa langkah dan berkata lagi, "sayangnya kau belum melihat bagian terbaik dari tubuhku yang sempurna in
membeo perkataan sosok yang telah pergi tadi, "Dasar narsis! Sayangn
ndi. "Lebih baik tubuhku kecut dari pada aku mandi hingga wangi lalu dia jadi tambah napsu. BIG NO!" putus Isyana dengan keras kepala lalu dia
a wanita itu menolak untuk mandi. 'Hmm ... keras kepala seperti keledai betina. Aku harus mendidiknya agar p