JEJAK DI BALIK KEBENARAN
p kali Rina pulang larut malam, perasaannya semakin tertekan. Ia berusaha untuk be
jutan kecil untuk Rina, berharap bisa menghidupkan kembali suasana roman
nsel itu dan melihat layar terkunci. Ada notifikasi pesan masuk dari nomor yang tidak ia ken
ua kali, Arman melanjutkan untuk membuka aplikasi pesan. Ia berharap menemukan penjelasan
esan tersebut tidak terlalu panjang, tetapi penuh dengan keintiman. Sal
in cepat. Rasa sakit dan kebingungan mencabik-cabik hatinya. Ia
diri di ruang tamu, berusaha menampilkan se
apa Rina ceria, tetapi senyum
n malam," jawab Arman, mencoba mengalih
a melihat wanita itu menyantap makanan dengan lahap, tetapi matanya
"kamu tahu, akhir-akhir ini aku merasa ada yang
hnya, terlihat terke
t pesan di ponselmu dari seseorang yang tida
, wajahnya berubah
tapi kamu harus jujur padaku. Siapa orang
ma yang ingin bertanya kabar," jawab Rina
sangat intim?" Arman mempertanyakan, hatinya
kamu tahu aku mencintaimu. Ini semua sangat sulit unt
ncintaiku, kenapa kamu menyimpan hal ini
Karena aku takut! Aku tidak ingin membua
a menyembunyikan emosinya. "Kamu pulang terlambat setiap mala
tara marah dan bingung. Ia ingin percaya bahwa Rina tidak ber
, "Arman, tolong beri aku waktu untuk menjelaskan. Ada hal yang
ndesak. "Aku butuh kejelasan. Ini s
pipinya. "Aku takut... takut akan reaksi kamu. Aku tidak
Mungkin kita bisa menyelesaikan ini bersa
ngguk, terisak kecil. "Baiklah. A
limuti pikirannya. Dia tahu, apa pun yang akan dikatakan Rina, kebenaran itu harus dihadapi, dan han
kita harus jujur satu sama lain," kata Arman lem
mulai mengungkapkan rahasia yang telah lama disimpannya, di ma
ti. Ia ingin mendengar penjelasan, tetapi di saat yang sama, ia taku
mulai merasa sangat tertekan dengan pekerjaan dan semuanya. Rasanya seperti hidupku berjalan
a, menunjuk ke arah ponsel ya
A, dan kami bertemu kembali secara kebetulan di media sosial. Awalnya, itu
. "Jadi, itu hanya obrolan? T
tu hanya obrolan yang membuatku merasa diingat kembali, merasa hidup. Tetapi setelah itu, aku mula
sisi lain, kecurigaan dan rasa sakit tetap menggelayuti pikirannya. "Tapi
erti. Aku tidak ingin kamu merasa seolah-olah aku meragukan hubungan kit
"Rina, komunikasi adalah kunci. Kamu tahu itu. Jika kamu merasa
ncintaimu," Rina berkata, air mata mengalir di pipinya. "Aku hanya terjebak dalam ke
jawab, suaranya penuh emosi. "Setiap masalah yang kita hadapi, kita harus ha
Aku seharusnya lebih terbuka dan tidak menyimpan semu
cinta dan keraguan. "Jadi, apa yang terjadi selanjutnya? A
elah melihat reaksi dan rasa sakit yang kamu tunjukkan, aku sadar bahwa dia bukanlah tempat y
gin memperbaiki hubungan kita, Rina? Jika iya, kita harus ber
erti saat kita pertama kali jatuh cinta. Aku ingin kita bisa berbag
rjanji untuk tidak menyimpan rahasia lagi," Ar
berjanji, Arman. Aku akan lebih terbuka
. Meski suasana hati masih sedikit tegang, mereka berusaha menciptakan kembali kehangatan yan
nya yang mendalam. "Rina, aku ingin kita memulai lembaran baru.
ng bagus! Kita bisa mulai pergi hiking akhir pekan ini.
ka. Aku akan menyiapkan semua peralatannya," kata Ar
akanan favorit kita," j
ada secercah harapan. Meskipun tantangan di depan masih ada, mereka berk
a mungkin kebenaran belum sepenuhnya terungkap. Dia masih merasakan bayan
ambu