icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

TITIK PENGKHIANATAN

Bab 3 Ketegangan Memuncak

Jumlah Kata:1486    |    Dirilis Pada: 28/10/2024

olah jaring ketidakpastian yang melingkupi hubungan mereka semakin kencang. Setiap kali Dika pu

ku harus memberitahumu sesuatu," katanya, menatap Rina dalam-dalam. "

nya berdebar kencang.

ta sedang menghadapi presentasi penting, dan aku perlu

yembunyikan nada khawatir dalam suaranya. "Apa kamu

ku. Dan aku benar-benar tidak bisa melakukannya tanpa keh

a bergetar. "Kapan

awab. "Tapi aku akan me

dirinya, ketidakpastian menggerogoti. "

us berputar. Dia teringat pertemuan di kafe, melihat Dika dan Gita tertawa. Ketika dia melihatnya lagi, kera

a, Mira. Melihat ekspresi Rina yang cemas, Mira berta

selama seminggu. Aku merasa

kamu tanya dia lebih dalam? Mungkin

ara yang membuatku merasa bodoh. Dia bilang Gita tidak leb

teman-teman di kantornya. Mungkin mereka tahu lebih banyak te

g tidak dia inginkan. "Tapi itu terasa salah, bukan? Aku tida

Kamu hanya ingin tahu kebenarannya. Jika ada yang tidak beres,

ogoti. Namun, kecurigaan yang tak terjawab membuatnya terobsesi. "Baiklah, mun

engan cermat. Dengan penuh perhatian, dia membuka akun media sosial Gita dan mulai mencari tahu lebih banyak ten

n, tetapi semua itu sia-sia. Malam itu, dia duduk di depan laptop, membandingkan setiap gambar yang dia lihat. Dalam se

on, tetapi percakapan mereka terasa datar dan tidak memuaskan. Rina merasa

a?" tanya Rina dalam sa

rjalan lancar," Dika menjawab, suaranya te

kipun sebenarnya tidak. Setiap detik

berapa rekan Dika di kafe tadi. Mereka bilang Gita sangat dekat dengan

gaannya semakin meningkat. "Apa maksudmu dekat?

alah satu dari mereka bahkan bilang Gita tampak sangat

ebih jauh terasa semakin mendesak. "Mira, aku harus tahu keb

elakukannya, Rina. Jangan ragu. Jika mema

s melangkah lebih jauh. Rasa cemas yang menggerogoti hatinya kini beruba

sendiri apakah Gita benar-benar seakrab yang dideskripsikan teman-temannya. Dengan langkah

sangat kontras dengan kegelisahan di hatinya; semua orang tampak sibuk dan fokus pada p

ekan-rekannya, dia mendengar bisikan yang membuat telinganya panas. Rina ber

erhadap Dika. Dia selalu ada untuknya

eka bicarakan?" pikirnya. Dia memutuskan untuk tet

Dika. Dengan sedikit ragu, Rina mengetuk pi

kan suara yang biasanya menenangkan hati

depan meja kerjanya, tampak kelelahan. "Rina?

ina, berusaha menjaga nada suaranya tetap s

silakan, tetapi wajahnya menunju

anggu pikirannya. "Aku ingin tahu tentang Gita. Teman-teman di kantorku bil

rkejut. "Rina, kita sudah memba

m. "Apa kamu pikir aku tidak akan mengetahui? Setiap orang di sekitar ki

i terdengar frustrasi. "Ini semua hanya asumsi. Gita membantu

p kali aku bertanya, kau selalu memiliki alasan. Sekaran

suasana ini. Aku tidak menginginkan konflik. Jika kamu ti

keraguan yang terus menggerogoti? Dika, aku mencintaimu, tapi sem

lihat frustrasi. "Aku tidak tahu bagaimana cara membuatmu percaya. Jika kamu

Apakah ada yang harus aku ketahui? Jika ada, lebih bai

olah mencari jawaban di luar. "Rina, aku ti

uasai. "Kau tahu berapa banyak keraguan yang aku rasakan? Semakin ka

, kemudian menurunkannya. "Mungkin aku bisa lebih baik dalam

hanya menambah jarak di antara kita? Jika kita terus saling curiga,

erasakan beban yang tidak bisa diungkapkan. "Aku ingin kita bisa

lu berbicara dengan Gita. Aku perlu tahu apa yang sebenarnya ter

a merespons, raut wajahnya menunjukkan kekhawati

ahu kebenarannya," Rina bersikeras. "Kita harus m

berada di persimpangan jalan. Jika mereka tidak menemukan kebenaran,

nuh ketegangan. "Kita bisa berbicara dengan Gita

dua tahu bahwa langkah ini adalah ujian bagi cinta mereka. Dan dengan setiap detak jantung, Rina mera

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka