HATI YANG TERSESAT
perusahaan berkumpul, berbincang-bincang, dan menikmati hidangan. Clara, seorang wanita berusia tiga puluh lima tahun, mengenakan gaun mal
rayakan pencapaian ini!" seru sahaba
ok tampan yang baru saja memasuki ruangan. Rian, seorang pria karismatik dengan rambu
ara pada Lila, sambil
dia sangat berbakat," jawab Lila, dengan
sudah menikah dengan Daniel selama sepulu
nyiakan kesempatan. "Rian! Kenalkan, i
" kata Rian sambil mengulurkan t
saha menjaga senyumnya tetap alami saat jari-jarinya be
k mencapainya. Apa kamu di bagian mana?" Ria
ng layar," jawab Clara, merasakan detak jantungnya me
ka itu? Menarik!" Rian tersenyum, dan Clara merasa a
anya melakukan tugasku. Bagaimana denganmu?
membutuhkan inovasi," jawab Rian. "Plus,
ya. Perasaannya semakin kuat ketika Rian melanjutkan, "Kau punya aura yan
a berkata, sedikit tersipu. "Ak
entangmu," kata Rian, mendekat sedikit, menciptakan jarak yan
udah punya suami," Lila menyela dengan tawa, tetap
tapi tidak ada salahnya berbicara
ng baru muncul dan kesetiaannya kepada Daniel. "Aku... hanya menikm
atap Clara dengan tajam. "Baiklah, mungki
gnya berdebar. "Tentu,
, Clara merasakan campuran kegembiraan dan rasa bersalah yang
bertanya, khawatir melihat wajah
, meskipun hatinya bergetar. "Hanya..
k biasa bisa jadi hal yang baik. Jang
a tersesat. Ketertarikan yang tumbuh pada Rian membuatnya m
gan Rian terus mengganggu pikirannya. Ia mencuri pandang ke arah pria itu yang sedang berbincang dengan bebera
esuatu?" tanya Lila, menyad
etapi matanya tak lepas dari Rian. Ia melihatnya terta
Clara dengan cermat. "Kau tidak terlihat seperti d
gat karismatik," kata Clara pelan, ber
. "Jangan berlebihan, Clara. Kau sudah punya Danie
tahu. Tapi aku merasa seolah ad
ahaya. Kau tidak mau menyakiti Daniel, kan?" Li
njawab dengan cepat, tetapi suarany
untuk tidak memperhatikan Rian. Namun, tak lama
ikmati acaranya?" tanyanya d
kanan di sini enak," jawab Clara
n lagi di luar acara ini? Aku ingin mendengar lebih banyak tentan
a jadwalku," jawabnya, berusaha terdengar
erpaling ke Lila. "Dan kau juga, Lila. Kita harus berb
an senang sekali!" Lila
ungnya berdebar lebih kencang. "Apa yang
ar, Clara!" Lila berkata, matanya berbina
sudah menikah," Clara menjawab, nada s
rtemu seseorang yang menarik tidak berarti kau mengkhianati Da
asanya seperti ada sesuatu yang lebih dalam,"
i adalah tentang pilihan. Apa kau mau mempertaruhkan kebahagiaanmu untuk se
emikirkan Rian dan perasaan yang baru saja munc
se sementara," Lila berkata, tetapi Clara merasakan hatiny
r dari ruang konferensi, merenung dalam kegelapan malam yang sejuk. Di luar,
arkan hatimu terjebak dalam
uaminya, tersenyum di sampingnya saat mereka berlibur di pantai. Senyum itu seol
nya, menghela napas dalam-dalam. "Apaka
rjebak di antara dua dunia-satu yang nyaman dan satu yang penuh dengan gairah dan ketidakpastian. Saat di
ambu