CINTA DINGIN TUAN BESAR
ya. Hingga mobil tadi memasuki sebuah gerbang dengan pagar yang menjulang ti
a disampingnya. Selama perjalanan wanita itu tidak mengatak
merindukan ibu dan Erika, tanpa mereka d
gerbang, pertama kali yang gadis itu melihat adalah rimbunan bunga yang seolah disusun dengan sangat cantik dan rapi menyerupai taman
mandangan yang membuatnya makin gugup. Ini bukan pertama kalinya, dia disuguhi hal s
m semakin terasa. Beberapa kali Marla menelan salivanya sendiri. Ini kali pertama dia keluar secara paksa. Biasanya dia hanya akan diizi
layan tambahan? Toh aku lihat, mereka nggak kekurangan pelayan sama sekali. Ya ampun
berapa pengawal yang kaku tadi, itu saja sudah membuat nyali gadis itu menciut. Marla diminta menunggu oleh wanita tadi. Gadis itu berdiri di tengah r
k berbicara. Terdengar suara langkah kaki dari tangga. Marla memberanikan diri mengangkat wajahnya. Menoleh ke arah suar
Marla tanpa berkedip. Dari ujung rambut hingga kaki gadis itu ditatapnya tanpa berkata. Tubuh
rintimidasi dan membuat gad
sudah membuatku takut. Seperti akan menel
ua suratny
usa, Nyonya Marga
nya benar-benar menyeramkan." Kata Marla lagi berbisik
ku serahkan padamu. Kau beritahu aturan di keluarga
ntah yang membuat Marla semakin bingung. Wanita tua tadi yang dipanggil n
" gadis itu masi
ng tidak suka mengulangi perk
yang sama dengan nyonya Margareth tadi. Marla melewati beberapa kamar. Terasa sunyi d
mah hantu. Gadis itu merasa seperti terjebak di dalamnya dan kemungkinan terbesa
amar berukuran besar. Ester
. Namaku, Ester. Semua pelayan dan pengawal disini memanggilku dengan s
kan selanjutnya? Apa aku langsung bekerja?" Marla b
n malam akan dimulai setiap pukul tujuh. Aku berharap kau sudah mempersiapkan diri dan tidak membuat kesalahan. Aku akan kembali sebelum pukul tujuh nanti. Silahkan beristira
awab, dia sudah pergi. Orang yang aneh." Gadis itu bergerutu kembali. Marl
er nggak salah memberikanku kamar?" Gadis bersurai gelomban
bih mirip seperti kamar seorang putri. Marla berjalan mendekat, namun saat b
selesai dengan semua ini, Nona bisa meletakan kereta ini diluar kama
annya jelas langsung tertuju pada kereta itu. Tanpa gadi
atang tiba-tiba. Baiklah, Marla, isi perutmu dulu, setelah ini baru dipikirkan lagi." Sesaat semuanya teralihkan. Marla c
dimana ibuku berada. Semangat, Marla. Kumpulkan energi lalu pikirkan lagi nanti caranya!" Marla menutup pintu
kelambu putih. Memang masih sangat sulit dipercaya semua kejadian yang menimpanya hari ini. Pikirannya mendadak kosong. Tak sabar gadis itu s