icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Love In Affair

Love In Affair

Penulis: yuliani
icon

Bab 1 Kecewa

Jumlah Kata:1344    |    Dirilis Pada: Hari ini14:29

lingerie tipis berwarna hitam, dipadukan dengan cardigan yang menggantung longgar di pundaknya. Wajahnya dirias lembut, rambutn

gai CEO. Ia sudah tiga tahun menjabat menjadi seorang CEO.Steven memang pria baik, tampan, dan sangat menyayanginya, tapi kebaha

gi. "Aku harus melakukannya malam i

ung Anita berdegup kencang. Dia menarik napas panja

gat yang biasa ia berikan setiap kali pulang. "Hai, sayang," uca

sudah pulang," jawabnya dengan suara lembut namun mengandung kegugupan. Tatapannya berusa

istrinya ,dan menc

alam ini." Steven akhirnya m

t dada Steven yang masih dibalut kemeja kerja. "Aku... hanya ingin malam

keraguan di balik matanya. "Sayang, aku tahu apa yang kamu inginkan. Tapi, aku benar-benar l

, ini sudah dua tahun... Aku juga butuh kamu. Aku butuh kita,"

sulit untukmu... untuk kita. Tapi pekerjaan ini sangat menyita tenaga, dan aku hanya

i?" gumamnya. "Berapa lama lagi, Steven? Aku butuh suamiku, bukan hanya

tapi tidak ada kata yang keluar. Akhirnya, dia hanya menghela nap

s tekad yang semakin kuat untuk menyelamatkan pernikahannya, untuk memulihkan kedekatan yang dulu pernah mereka miliki

akanan sudah siap, dan aku juga menyiapkan air hangat untuk kamu

sejenak, lalu tersenyum kecil. "Kamu benar-benar luar biasa, Anita

nya. Sebuah pengakuan kecil dari Steven sudah cukup baginya untuk merasa dihargai. "K

pur, menata meja makan dengan rapi, memastikan suasana tetap hangat dan romantis. Dia me

h sedikit basah, tapi wajahnya terlihat lebih segar. "Air hangatnya l

mempersilakannya duduk. "Sekarang

ang tepat. "Steven," panggilnya lembut setelah beberapa suapan, "Aku tahu kamu sibuk, dan aku menghargai semua kerja kerasmu.

sedikit terkejut. "Aku tahu kamu merasakan itu, dan aku... aku minta

ulah yang aku khawatirkan, Steven. Aku tidak ingi

di atas meja, menggenggamnya erat. "Malam ini, aku ingin kita melupa

ng... kamu benar. Aku harus lebih memperhatikanmu, memperhatikan kita. Aku janji malam ini a

hun terakhir mulai runtuh. Mereka berbagi senyuman, dan untuk pertama kalinya setelah sek

rjaan atau rapat penting, hanya cerita ringan dan tawa kecil yang dulu begitu mereka nikmati. Anita merasa, mungkin untuk

ian yang selama ini ia rindukan. Senyum di wajahnya begitu tulus, memperlihatkan betapa dia sangat menghargai setiap momen ini. Steven, di sisi lai

yang penuh cinta. Tanpa banyak kata, ia meraih tubuh Anita, mengangkatnya dengan mudah dalam gend

di dahinya, lalu turun ke pipi, dan akhirnya bertemu dengan bibir istrinya. Ciumannya terasa lembut dan

ukannya. "Aku merindukanmu, Steven," bisiknya di sela-sela ciuman me

ya terdengar dalam dan hangat di telinga Anita. "Aku

berhenti. Bibirnya terus bergerak lembut di sepanjang leher Anita, membuatnya merasakan getaran bahagia yang

ia merasakan cinta Steven sepenuhnya, seolah tak ada lagi jarak yang memisahkan mereka. Setiap sentuhan

in membuat suaminya bahagia dan ke

a,yang belum ereksi,ia mengulum ya sampai tongkatnya berd

wa suasana oleh lumatan istrinya"a

lah lama ia menunggu momen hangat

rahkan penis besar nya pada lubang kenikmatan Anita yang sudah

ku Stev aku tidak tahu kamu begitu lelah."uca

hingga tak ada waktu untuk mu,aku janji aku janji nanti setelah p

momen itu."ucap Anita

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka