Jerat Terlarang Sang Pewaris
hh.
g hijau tampak buram ketika dia mencoba membuk
menggerakkan tubuhnya. "Aduh, tubuhku seperti di amuk se
lihat Jonathan tidur di sampingnya dalam penglihatan yan
rea meja kecil di samping tempat ti
meningkat, kepanikan semakin menjadi. Wanita itu mengingat-ingat, mencoba me
kukannya dengan atasanku sendiri." Hazel
gan terlarang itu. Tapi, sampai empat kali. Setelah di tepi kolam,
u di mana? Apakah wajahku harus aku sembunyikan di bawah kerak bumi
an rasa bersalah dan keputusasaan. Dia merasa sepe
zel menyibak selimut yang menutupi tubuhnya. "Degh!" dia harus
atas apa yang terjadi di dalam dirinya. "Cukup, saat ini, bukan untuk men
aa.
keadaan tubuh yang masih terasa seperti diremukkan, Hazel bergerak per
entah kemana," gumam Hazel. Dia merasa seakan -
yang buram namun masih dapat melihat pun tertuju ke a
at tidur tanpa membuat suara apapun. Dia merasa seperti seorang pencuri dalam r
lemari pakaian. Wanita itu membuka pintunya dengan perl
da kemeja Jon
yang tampaknya bisa dia pakai. Cepat-cepat Hazel
it lebih baik. Meski kemeja yang diken
ambil mencoba membuka pintu dengan sangat hati-hati. Setiap derit pintu terdengar bagai petir di telingany
nda mau
akan seorang penjaga Mansion. Hazel berhe
ya harus pulang!" Kata Ha
penting, ia harus pergi. "Kacamataku, tasku dan juga bajuku tentu dipinggir kolam. Ya ... Aku harus
an bajunya yang ditinggalkan semalam. Hazel meraba-raba sekit
il barang-barang itu. Wanita itu dengan buru-buru memakai
perbuatan yang dia lakukan dengan atasannya itu keliru dan tidak bisa diterima. Dia yang seharusnya dap
Hazel membuang nafas panjang. "Nanti saja dipikirkan masalah pekerjaanku." Setelah itu, Hazel
n di dalam kamarnya. "Buah persik yang manis, hanya aroma dari parfum murahanmu, aku bisa
ar sana tampak biasa saja dan sama saja. Jonathan akan hilang selera setelah melihat tubuh wanit
nya, seketika hasratnya memuncak dengan liar. Meski dia tidak tahu apa yang
tok
jendela, ketukan pintu kamarnya b
Jonathan melangkah mas
pergi. Jangan
, Tuan. Saya permisi,"
lepas dari punggung Hazel yang
irmu untuk aku permainkan." Jonathan bergumam sambil mencengkram buah persik di
rah meja kecil di mana ponsel Jonathan tergeletak. Dengan cepat, Jonathan mengamb
tuk menjemput Natasya? Segera, Jangan membuat
ke arah jam dinding. Sudah pukul sepuluh pagi. N
telepon tersebut, "Ya, aku akan seger
ra, N
berasal dari ibunya itu. Pandangan Jonathan kembali teralihk
ahnya dipenuhi dengan raut kepuasan yang jahat. "Tid
ruang tengah untuk sarapan dan menyiapkan diri menjemput Nata