Ayah Tiri yang Aku Idam-Idamkan
ri yang aku i
ayah Ku meninggal Dari waktu aku bayi, aku di be
lagi Dan di situ lah aku mengenal yang nama nya ayah, walaupun cuma ayah tiri tapi di
u menuruti keinginan ku
beranjak dewasa,di situ
tir dengan kondisi ibu kami, b
asa sakit,apalagi tangan Dan kaki nya,sampai sampai membengka
ing masing. di situ lah aku melihat ketulusan ayah tiri ku yang tak pernah mengeluh meskipun ibu ku
ya di dalam hati, tidak seperti ayah Ku yang selalu murung Dan tidak Mau makan.aku takut
sosok lelaki yang mencintai ku, ayah tiri Ku sangat menyukai lelaki it
ku meminta ku untuk menikah dengan raju, karena dia semakin tua,dia takut kalau
ngan ayah tiri ku, karna dia semakin tua aku tidak mungkin meninggal kan nya sendirian. Raju juga sangat menghormati ayah tiri ku meskipun dia tau itu bukan ayah
i ku sedikit pun, apalagi sampai memukul ku. aku beruntung memiliki suami seperti raju, tidak menyesal aku
ku sudah tua tetapi dia tetap bisa menjaga anakku sewaktu aku mengerjakan pekerjaan rumah tapi semua itu hanya berjalan
ami ku kerja di luar kota, aku hanya t
ku. Di situ aku benar benar bingung tapi ayah tiri
u pergi ke sebuah rumah Dan aku pu
pintu Dan apa yang ku lihat, keluar seorang wan
tak karuan, aku pun langsung pergi
sesampai nya dirumah aku melihat ayah tiri ku sudah terbaring di lantai, aku
anak ku yang Ada di P
amar. Aku pun langsung ke Kamar ayah tiri ku, aku benar benar sangat merasa kehilangan, hati ku benar benar hanc
ah tiri ku, aku mengambil Dan membaca nya.Ternya
ya, ayah minta maaf selama ini hanya bisa menyusahkan mu, meski ayah buk
Dan pernikahanmu, ingat kamu mempunyai buah hati seorang anak gadis
gung nak, jadi masih banyak c
lama nya,aku sayang ayah meskipun hanya ayah tiri ku. Dia adalah sosok yang selama in
ah tak bisa k
an selalu aku simpan di
ra orang mengetuk pintu, aku segera
ngsung memeluk nya Dan berkata kal
i, dia hanya diam, akupun diam tanpa bertanya apa apa seolah aku tak tau apa yang terjadi. Aku berusaha b
tiri ku untuk mempertahankan rumah tangga ku, s
ngis Tanpa bersuara. Rasa nya benar benar sakit,suami yang selama ini aku pikir baik Dan tulus telah
pun pergi keluar untuk mengangkat telfon itu
alam pun telah tiba aku melihat suami ku yang berpakain rapi Dan
erja ku. Apa kami boleh ikut, kami s
ertemu dengan teman laki laki saja semua nya,
kku sendirian di rumah.aku pun ke Kamar anak ku Dan menidurkan nya,aku pun sholat Dan meminta kepada tuhan agar ditutupkan pintu ha
keluar membuka pintu,hal yang sama suami ku langsung masuk kamar D
rbuat apa apa, pagi nya pun kami makan bersama Dan lagi l
luar Kota bersama Dan suami ku akan
ke luar Kota lagi, aku menjawab apa, baru kem
rdua yang baru saja di tinggal ay
toh aku pergi buat urusan pekerjaan. kalau begitu ap
rumah sa
jauh jauh nanti dia sakit, aku hanya
iri nya, aku hanya bisa pasrah
sa berdoa jaga suami ku Da
suami ku juga tidak mene
ita itu.pagi pun telah tiba aku bangun Dan melihat handphone ku Dan ternyata tidak ada sama sekali telpon ataupun c
alam satu hari dia selalu video call ayah nya Dan ayah nya pun selalu mengangkat nya, walaupun itu cuman seben
citra pun bertany
ari bersama ayah dan
Dan berkata, Ada saat n
n pintar Dan selama itu aku memendam sakit di hati ku, tiada satu orang pun yang ta
hanya menjawab ibu terin
u berkata telpon saja ay
eh ayah, aku hanya bisa ternyum
k.kondisi keuangan kami semakin Hari semakin menipis, suami ku yang biasa nya ngasih
dia hanya bilang berhemat
Karena Ada yang lain. belum lagi anak ku yang selama ini sudah terbiasa hidup mewah, apa yang diminta selalu dituruti tapi sekarang dia menyuruhku u
hirnya aku coba buka usaha kecil
p, uang jajan buat anak ku juga berkurang, yang biasa nya selalu beli es krim sekarang udah gak be