TIGA RAHASIA
drian yang berkilauan di garasi. Sebuah rumah dua lantai di pinggiran kota, dengan taman bunga yang selalu tertata rapi, kolam renang kecil di belakang, da
ng tertawa ceria sambil menyelesaikan sarapan mereka. Diana tersenyum lembut meli
g pria yang tidak hanya sukses dalam kariernya sebagai pengusaha properti tetapi juga selalu ha
," katanya sambil men
erusaha menjaga percakapan tetap ringan, meskipun ada sesuatu yang ja
terlihat samar di wajahnya. "Hanya beberapa rapa
engar akhir-akhir ini. Setiap kali Adrian berkata begitu, Diana hanya tersenyum dan berus
a dia abaikan. Itu bukan sekadar kekosongan biasa. Ada sesuatu yang lebih. Sesuatu yang tersembunyi, menekan di balik
a berjalan ke ruang tamu, merapikan bantal di sofa meski semuanya sudah terlihat rapi. Dia selalu menjaga rumah ini dalam
at dengan baik, rambut hitamnya tertata sempurna. Dari luar, dia adalah definisi ibu rumah tangga yang id
ak-anak, dan memastikan segala sesuatu berjalan dengan lancar. Namun, saat ini, ketika kesunyian mengambil alih rumah besar ini, pikirannya me
buka. Namanya terpampang di layar, membuat hatinya berdegup kencang. Nama yan
sakannya lenyap. Napasnya terasa lebih cepat, dakota minggu ini.
masa lalunya yang seharusnya sudah terkubur, kembali lagi. Dan Diana tahu, jika dia tidak berhati-hati, rahasia pertam
Tapi rasa takut tetap ada. Bukan hanya karena Evan, tetapi juga karena ada dua ra
itu hanya ilusi. Di balik setiap senyuman, di balik setiap gerakan tenang, ada tiga r
, dia tahu satu hal: kehidupan sempurnanya sedang berada di
g. Pesan dari Evan masih menghantui pikirannya, meskipun ia sudah menghapusnya. Pikir
uka, diikuti oleh langkah kaki kecil. **Ella** masuk dengan tas sekolah yan
eluk putrinya dengan erat. "Sayang, kenapa pulan
atas kursi, menjawab dengan ceria.
ntu, dan dalam sekejap, Adrian masuk dengan senyuman lebar di wajahnya. "Aku punya sedikit waktu luan
"Oh, itu kejutan yang bagus," katanya, berusah
nya waktu seperti ini," ucapnya pelan. "Kita selalu sibuk dengan pekerjaan, anak-ana
pesan dari Evan. "Tentu, kedengarannya menyenangkan," kat
iri di dekat Diana, dia merasakan kehadiran suaminya yang begitu hangat, begitu penuh kasih. Ini adalah mome
agiaan ini rapuh dan bisa hancur dalam sekejap. Saat Adrian
it aneh hari ini. Ada
nya. Dia tersenyum, meski terlalu cepat dan sedikit k
sa melihat ada sedikit keraguan di matanya. "Kalau begitu, kita
yuman itu, pikirannya kembali ke pesan yang telah ia hapus. Pesan yang
ya dan membuka galeri pesan. Tidak ada lagi tanda-tanda pesan dari Evan. Seo
uang tamu. "Diana, mau non
aha terlihat seolah semuanya nor
di benaknya. Seberapa lama lagi dia bisa menyembunyikan semuanya? S
menghancurkan hidupnya jika
ambu