MENYUSURI TAKDIR CINTA
n irama yang familiar. Wajahnya, yang biasanya memancarkan keceriaan, tampak lesu. Mat
ki posisi penting di sebuah perusahaan terkemuka. Namun, di balik kesuksesannya, Naya merasakan kesepian yang mendal
presentasi penting yang menguras seluruh energinya. Ia ingin segera pulang,
ke belakang. Ia menoleh, mendapati seorang pria dengan wajah yang tampak biasa-biasa saja, namun memiliki aura yang t
engaja," kata pria itu, s
, berusaha untuk tenang. "S
n pria itu memanggilnya.
awab Naya
anmu, Naya," kata Ak
Naya berdebar kencang. Ia merasa ada sesuatu yang ber
rusaha untuk mengendalikan debar
lam, Naya,"
n tatapan Aksa masih mengikuti langkahnya. Ia merasa ada sesuatu yang a
begitu tertarik dengan pria yang baru dikenalnya itu. Ia merasa ada sesuatu yang i
am di bathtub hangat, berusaha untuk melupakan sejenak pikirannya
n. Ia merasakan ada takdir yang membawa mereka bertemu
Aksa lagi, untuk mengetahui lebih banyak tentang pria yang telah mengusik hatinya. Namun, Aksa t
tak pernah ia kunjungi sebelumnya. Aksa sedang duduk di sudut kafe, membaca buku. Naya terkesima melihat Aksa yang b
sa. "Permisi," katanya, suaranya sedikitrwarna cokelat gelap menatap Naya dengan i
mun ia berusaha untuk bersikap tenang. "Kita be
sa. "Aku juga
dibaca Aksa hingga pekerjaan Naya. Naya merasa nyaman berbicara den
jam menunjukkan pukul tujuh malam
b Aksa. "Semoga k
bisa dijelaskan. Ia merasa ada ikatan batin yang menghubungk
dengan Aksa bukanlah kebetulan. Ia merasakan ada takdir yang membawa
hnya yang biasanya ceria kini tampak muram, matanya yang biasanya berbinar kini redup. Naya merasa
nghubungi Aksa, untuk mengetahui lebih banyak tentang pria yang telah mengusik hat
elihat apa yang akan terjadi. Ia percaya bahwa takdir akan membawa mereka berte
g Aksa melalui teman-temannya, namun tak ada yang mengenal pria itu. Ia
tuk merasakan kembali debar jantungnya saat mereka b
k di sebuah bangku, menikmati udara segar dan pemandangan hij
ay
ulat tak percaya. Aksa berdiri
sima. "Apa yang ka
rang taman ini," jawab Aksa. "Aku melihatmu d
uga ini. Ia merasa pertemuan ini bukanlah kebetulan. Ia merasakan ada takdir ya
secara kebetulan di berbagai tempat. Naya yang biasanya menghabiskan waktu di kantor dan kafe mewah, kini menemukan diriny
lahan mulai membuka dirinya. Ia menceritakan tentang hobinya, cita-citanya, dan masa lalunya.
Aksa, pria sederhana dengan dunianya yang penuh makna, ada daya tarik misterius yang membuat mereka sela
um dengan karya-karya seni yang dipamerkan. Naya memperhatikan Aksa dengan seksama, melihat bagaimana Aksa menikmati setiap
seni?" t
iman mengekspresikan diri mereka melalui karya-ka
merasa ada sesuatu yang spesial di antara mereka, sesuat
eman-temanku," kata Naya. "Mere
kin," katanya. "Aku tidak terlalu s
Namun, ia tetap ingin memperkenalkan Aksa kepada teman-temannya. Ia ingin Aksa meras
. "Kau bisa datang jika ka
. "Baiklah," katanya
kin berkembang. Ia merasa ada sesuatu yang istimewa di antara mer
ambu