Iblis Suci Pemilik Pedang Surga
h bertarung dengan Bai Jia. Hal itu memb
iy
pedang. Namun, belum sampai ujung pedangnya menyentuh Bai Jia, dia sudah l
eluar dari mulu
at nyalang mata Bai Jia yang saat
ar," batin Lou Yin, "mustahil
a murid Lotus Putih lainnya. Pasalnya, orang yang saat ini bertarung dan mengalahkan salah s
ua tangannya. Dia berja
menghancurkan perguruanku?" tanyanya
n berkata, "Jika benar, lalu kenapa? kau mau
erusaha menahan
yu, bukan orang-orang sok suci seperti mereka. Orang-orang Lotus
uka kepalan tangannya. Bak ditarik magnet, pedang mili
usnah dari muka bumi itu adalah o
r Lou Yin. Namun, Lou Yin berhasil
lah Lou Yin melarikan diri. Dia merupakan diri seperti asap lal
ih terdengar. Namun, suara itupun semakin lama sema
!" umpat
arnya pun semakin pekat. Yue Er ingin menghamp
ru
sangat pekat, Yue
rupanya didengar oleh Bai Jia. Sehingga
a merasakan gejolak energi yang begitu besar
annya yang tersisa. Dia lantas berlutut di hadapan J
pai bawah. Terlihat bekas luka dan urat
mana saja kamu seharian kemarin? kenapa tid
enjelaskan. Dia dan R
a cukup panjang
dulu dari sini! ada gua tidak jauh da
k, G
an lainnya. Mereka rencananya akan menuju wilayah utara u
beristirahat di sini," ucap Hao Jin,
k, G
nyiapkan makan malam dan
sahut H
auh lantas berinisiatif menyusul
n Yue Er tetapi segera dihent
an dulu mereka!
gurunya. Pada akhirnya di
ai Jia yang sejak tadi terlihat seperti menghindarinya. "Bagaimana
Er bukan karena tidak mau melihat atau tidak menganggap Yue
natap Yue Er. Setelah selalu disalahkan atas kematian orang tua Yue Er, kini takdir k
lahannya. Namun, dia tetap saja merasa tidak
pa Kake
! seharusnya aku bis
ngan meminta maaf untuk kesalaha
aja, and
bahwa dia bukan tandingan para keturunan iblis Diyu, maka
ng ilmunya sudah di tingkat langit dan memiliki keabadian. Yue Er tahu bahwa kakeknya tidak akan per
perguruan bisa mengalahkan para iblis, mereka tidak mu
k perhatian Bai Jia.
Pedang Surga. Kemarin kakek mengumpulkan semua oran
rjadi kemarin di aula teratai. Sementara Ba
tahari ter
urga, Bai Jia mulai menerka-nerka banyak hal. Dia me
uannya kemarin dan mulai mencurigai satu hal. "Tidak mungk
i J
emanggilnya. Dia pun buru-bur