Menikah Dengan Om Galak
akeknya, Pak Rahmat, duduk dengan wajah serius, se
a Yasmin dengan sorot mata yang penuh kebijaksanaan, tetapi juga kekhawatiran. "Jadi, kali
san. "Yasmin semakin tak terkendali. Kita harus segera bertindak sebelum semua
u berkata. "Aku mengerti, Harun. Tapi
etapa terkejutnya mereka saat melihat Yasmin dan Bimantara atau yang biasa dipanggil Om Tara, berdiri di ambang pintu. Yasmin terlihat sangat kacau; ra
r melihat keadaan putrinya. "Yasmin, apa
i tak bisa menyembunyikan keterkejutanny
sulit, tetapi tidak ada gunanya menutupi apa yang telah terjadi. "Tara menemukannya di klub, Mas, Mba," katanya, suaranya terdengar
g tersembunyi di balik wajah tuanya. Ia tahu betapa rapuhnya usia muda, be
enundukkan kepala dengan rasa malu yang mendalam. "Yasmin, kenapa melakukan hal ini lag
jiri hatinya. Ia tahu ia telah mengecewakan semua orang, terutama kedua orang tuan
mata yang sulit diartikan. "Terima kasih, Tara. mas tahu kamu selalu menjaga Yasm
melakukan apa yang harus Tara lakukan, M
tapi penuh makna. "Yasmin, duduklah di sini." Ia menunjuk kursi di s
yang ditunjukkan kakeknya. Rasa malu dan b
ng. "Tapi apa yang kamu lakukan akhir-akhir ini ... itu bukan Yasmin yang kakek kena
i dikelilingi oleh keluarganya dan harta yang berlimpah. Ia tidak tahu bagaimana m
akhirnya, suaranya pecah. "Aku enggak tau harus ke m
kan hatinya remuk melihat putrinya dalam keadaan seperti ini. "Yasmin, kamu tidak s
angkan perasaan bahwa inilah saatnya untuk mengungkapkan rencana yang telah mereka diskusikan sebelumn
Kalian tahu bahwa kita semua ingin Yasmin kembali ke jalan yang benar, dan kita semua sudah sepakat tent
penuh arti, lalu beralih ke Pak Rahma
emutuskan sesuatu yang sangat penting untuk masa depanmu. Sesuatu yang mun
as. "Apa yang kalian bicarakan, Ke
elum akhirnya berkata, "Yasmin, kamu a
telak. Ia tidak bisa percaya dengan apa yang bar
n keputusan yang kami buat dengan ringan. Kami tahu ini sulit untuk kamu, tap
h membayangkan bahwa malam ini, di saat ia sudah merasa begitu
sosok paman yang selalu ada untuknya, terny
ya kabur oleh air mata yang terus mengalir, sementara di depannya, keluarga menunggu jawabannya, sebuah keputusan yang akan mengubah h
*
SAM