Anak Yang Terbuang
t saat Aku memulung. Waktu itu Aku sedang berkeliling mencari rongsokan dan botol botol plastik bekas di sebuah perumahan, keb
kerjaan g
mau
ng, kal
ak jadi ken
u kerjanya se
k semen, ya macam macam lah, na
kapan bang
harus sudah disini,kala
iya Bang, Na
ail, kam
ang, besok Aku akan di sini ja
cepat mencari rongsokan di tempat lain, berkeliling dengan gerobak milik ku, seolah tak kenal lelah, hari ini juga hasil dari memulung ku lumayan banyak, soalnya tadi pas Aku lewat di depan ruko ruko, ada Bapak Bapak manggil Aku, dan dia ngasih banyak kardus bekas yang ada
bagikan ke mereka, tentu saja mereka sangat senang akan itu. Bang Farhan makasih ya ucap mereka, mendengar itu aku sangat senang, memang banyak anak anak pemulung yang senang dengan ku, sehingga
aku akan makan pecal ayam. Aku pun menyusuri jalan ke tempat penjual pecal ayam pinggir jalan yang biasa aku datangi, karna meman
bias
rhan, poton
ma nasinya N
, lagi banyak h
a ada Bapak Bapak yang ngasih kardus
. Enak
pan ku, aku juga memesan teh manis hangat, bagi ku in
hap, terasa sangat enak dengan
ah lagi na
ar y
ama sambalny
aja Dek Farha
ang en
gobrol ngobrol sebentar dengannya, Tak berselang lama, akhirnya aku balik ke basecamp, di sana aku juga cerita ke teman teman sesama pemulung kalau besok Aku akan kerja bangunan, jadi gerobak ku bisa ku pin
gumpulkan uang yang banyak untuk membuat atau membeli rumah, untuk sebatas bisa bertahan hidup saja sudah sangat bersyukur. Tak terasa jam sudah menunjukkan ang
ingin terlambat bahkan satu menit pun, sesampai disana ternyata belum ada orang, tukang tukang yang lain juga belum pada datang, aku pun bersantai s
an dah sampai
e... I
Farhan, jadi kerj
ng, jad
apat makan satu kali, makan siang dan juga kopi. Kalau jam kerjanya ja
kali dan dapat kopi juga. mulung aja aku paling dapat enam pulu ribuan, itu juga sudah kelilingi kota Pek
da juga yang bekerja mengaduk semen, jadi Bang Ismail yang membagi pekerjaan masing masing kami. Tak terasa hari pun sudah siang, kami ber empat pun istirahat, kemudian bang Ismail menyuruh ku dan satu lagi p
enak juga ya ja
juga baru satu bulan
ga ya, eh Mas, Ban
k, dia jaran
pan kapan ajari ak
belum bisa
... Bel
k sepeda
.. Gak j
a deh, kapan k
sih y
sama. Akhirnya kami pun makan siang bersama, kami memesan Nasi padang telor dadar. Aku pun dengan lahap memakannya, karna memang sudah lapar. Setelah mak
an, sini
a B
n setiap hari atau
hari a
, kalau gitu i
ji ku yang menurut ku lumayan banyak. Setelah gajian, kami pun pulang ketempat masing masing, Aku pun balik ke Basecamp pemulung, sebelum balik,