Sang Penggoda
asih terparkir, biasanya jika aku datang sudah tidak ada lagi mobilnya berp
tang, dan benar saja kok, aku tidak salah, jam sekarang sudah jam sepuluh. 'Ah mungkin dia
ar dan megah itu, aku di kejutkan dengan kebera
sapaku tanpa
giku Pak Edward bicara panjang lebar adalah sebuah keajaiban. Aku mele
beranjak dari pantry. Namun saat di pertengahan
isa memasak
enatp wajah tampannya yang datar itu. "Emm sed
g buatkan sa
masuk tugasku, karena tugasku hanya bersih
erikan bonus
k Pak, saya buatkan, Bapak mau makan apa Pak?" tanyaku penuh semangat. Tentu saja semangat k
itu dia langsung melenggang pergi, meningg
alan menuju kulkas mencari bahan makanan yang bisa aku olah menjadi makanan. Saat aku membuka kulkas sialnya tidak ada apa-apa, hanya da sekerat
k nasi goring aja kali ya? Lagian salah dia
isian kulkas yang aku lihat ta
urkan daging sapi i
g Jullyana pun telah jadi. Aku menatanya di dalam sebuah piring lalu ku letakkan di m
." Ucapku mempersilhkan d
an lidahnya, ya maklum terkadang selera orang kaya sedikit berbeda dengan kita yang biasa ini 'kan? Tapi sepertinya tidak a
u membersihkan seluruh rumahnya, yang besar ini. Lelah? Oh tentu saj
*
Pak Edward aku tidak melihatnya setelah makan tadi, sepertinya dia tengah berada di kamarnya, aku tidak tau ju
ari pintu dapur, suaranya mem
apa Pak?
saya belanja isi
d seperti ini,biasanya berbicara saja sangat lagka, sampai aku mengi
saat aku tersadar dia tengah
tapi saya ti
erangah. Yang benar saja kenapa dia sampai segitunya, bahkan rela mengeluarkan banyak u
Pak Edward. Tapi masalahnya aku sudah berjanji pada Mami jika malam ini aku akan melayani tamu istim
tapi saya tidak
n aku kembali melanjutkan tujuanku untuk pula
*
iap sore akan berkumpul hanya untuk bergosip. Resiko tinggal di perkampunga
sanya." Lirihku denga
kayaknya, habis menggoda
ledak. Aku memilih diam dan terus melangkah membia
amit deh kalau punya anak seperti itu, kasian sekali itu Ibu Sri (Ibuku) punya anak tapi gak bener, pantes aja lakinya mengh
n dia, atau udah gak enak lagi, longgar." Gelak tawa
?" Sapa Kang bakso yang seti
a K
h ini."Ucap salah lelaki pemabuk yang ada di kampung itu. Aku
*
umah, hal seperti inilah yang membuat lelahku lenyap
Adik mana Ba
lagi masak bakwan jagung Ma, enak
in pasti ya?" godaku men
hat saat ia tersenyu
suka sama para tetangga kita." Sudah ku bilangka
ik mam wa
gan seperti ini, ku lihat Kevano berlari kecil denga mulut p
apa belum?" tanyaku
adahal Abang udah suruh mandi." Sah
lain kali kalau Abangnya a
lum terlalu lancar, aku juga tidak tau mungkin Kevano sedikit lam
r dan melihat Ib
ian mandiin Kevano ya? Tadi Ibu mau mandi
a B
*
ebiasan makan malam kami menjadi makan sore, musa
manggilku di se
enapa Nak?" ta
berantem d
anya Ibu dengan wajah panik. Pantas saja tadi aku melihat baju sekolah
ina Nenek dan Mama, Abang tidak suk
e