Jangan Talak Aku Mas
anya berdenyut seakan-akan ribuan jarum kecil menusuk sara
an kekuatan untuk bangkit dan menyingka
a mencium aroma asing-campuran cologne yang ta
ah sedang berkejaran dengan waktu saat merasakan sentuhan kulit yang kasar dan
ia memalingkan wajahnya dengan cepat hingga matanya membel
ak-acakan. Tubuhnya berotot dengan tato yang melingkari lenga
pikirannya. Dia berusaha mengingat kembali ap
hat tubuhnya dalam kondisi polos. Ana tak mampu menaha
membangunkan pria asing itu. Namun begitu dia mulai bergerak pria itu be
orang itu. Setelah beberapa detik yang terasa seperti selamanya pria itu ak
tempat tidur. Kakinya mendarat di lantai kayu yang dingin. Ketika dia menoleh ke sek
engan dekorasi minimalis yang
yalah dirinya bersama teman-temannya di pesta lajang semalam. Mereka bersenang-senang, men
rdegup kencang, bayangan wajah tunangannya langsung terlintas di benaknya. Bagaimana dia akan menjelaskan semua ini kepada Reza? Ha
. Ia mengenakan bajunya dengan tangan yang gemetar. Sungguh dia merahanya menambah rasa cemas
berada di sini? Apa
Dia menemukannya di dekat pintu kamar yang tergeletak den
masuk. Ada beberapa pesan dari teman-temannya yang menanyakan keberadaanny
sebelum pria itu bangun. Namun langkahnya terhenti ketika dia melihat sebuah cermin besar
alam dada, perasaan bersalah yan
ndiri, mencoba mencari jawaban
endiri. Tetapi pertanyaan itu hanya terpantul kemb
uk-kesuciannya direnggut oleh pria asing itu. Dia harus pergi
ng sepi dan sunyi menyambutnya. Setiap detiknya terasa begitu lambat. Ketikamelangkah masuk dan meneka
ingin berteriak, menangis, dan melampiaskan segala kekalu
pikir, untuk mencerna sem
rus berputar mencari jawaban yang m
a bersalah dan ketakutan mulai menyelimuti dirinya.
asia ini terbongkar? Pikiran-pikiran itu terus menghantui Ana
muncul di layar ponselnya. Ana men
tahan Ana menjaw
g selama ini selalu membuat Ana merasa tenang dan dicintai namu
i,.
jawaban. Aku khawatir," kata Reza. Ana bisa merasakan cinta yang begitu bes
an dirinya sebelum menjawab. "Maaf, mas... Ponse
u di mana sekarang? Tadi malam kamu menginap di mana
. Bagaimana dia bisa menjawa
rjalan-jalan. Aku butuh udara segar
ik-baik saja? Suara
ng-senang. Aku akan pulang sebentar lagi," jawab Ana, mencoba ter
di apartemenmu ya? Aku
ahan air mata yang hampir mengalir.
alu lama ya. Miss
dengan suara serak s
ta yang selama ini ia tahan akhirnya
tak kencang. Pintu itu terbuka dengan suara berderit
u tersenyum menatap Ana. Dia berjalan
" bisiknya semakin m
aat kekasihnya itu mencium
rfum?" Reza me
an Reza seolah-olah semua kekuatan yang
dengan suara pelan, mencoba menyembunyi
saat yang sama dia juga merasa betapa besar beb
za tiba-tiba, suaranya penuh kekhawatiran saat dia
, mencoba mencari jawaba
, tetapi itu hanya membuat air matanya semakin deras. Dia mencoba be
a untukmu, kan?" Reza mengusap pipi Ana dengan ibu jarinya. Ada cinta yan
nya, mengungkapkan semua kekhawatirannya, te
a dia mungkin akan kehilangan Reza selamanya. Dan
ran. Aku minta maaf ya, Mas. Aku
yang sebenarnya terjadi. Namun dia akhirnya menghela napas dan
ng ke rumah orang-orang
epala Ana lembut. "Tentu saja
kut yang terus tumbuh. Bagaimana dia bisa menyembunyikan rahasia sebesar ini dari Reza? Bagaiman