Jangan Talak Aku Mas
n seolah-olah mengunci mereka dalam dun
da keinginan yang sudah lama ia pendam-untuk benar-benar bersama wani
tempat tidur. Matanya penuh kesenangan
," ujar Reza sambil mengulurkan ta
sa takut terus menggerogoti hatinya dan meskipun ia tahu malam ini adalah sesuatu yan
dengan cara
rinya. Ia mengangkat wajah Ana dengan l
za sambil menelusuri garis
eza meskipun hatinya terasa sep
ang. Segala sesuatu yang terjadi beberapa malam lalu kembali meng
pas dari Ana. Di saat yang sama tangan Ana yang gemetar beru
lam yang tipis. Tapi Reza tiba-tiba menghentikan gerakannya. Matanya mene
enak Reza. Ia menatap Ana. Matan
ke arah Ana. Tangannya menyelinap dan menyentuh Ana
enyentuhnya. Ia tahu apa yang akan terjadi dan ia tidak bisa
a Reza terdengar parau, penuh dengan keter
Ia tidak bisa mengatakan apa-apa. Kata-kata itu terasa seperti pisau yang
aafkan a
a mungkin? Bagaimana bisa kamu tidak perawan di malam pernikahan kita?" suaranya
s Reza... aku bisa jelaskan... Ini semua salah... Aku tidak tahu... Aku tidak pernah.n ia ucapkan terasa h
gan kita bahkan sebelum kita benar-benar menjadi suami istri!" Amarah Reza tidak
n tinggalkan aku... Aku tidak tahu apa yang terjadi... Aku dijebak, Mas... aku tidak pernah bermaksud mengkhianati kamu ma
erasa hancur dan dikhianati. Ia menarik napas dalam-dalam
iku. Malam ini... malam ini a
r yang menghantam Ana. Ana terjatuh ke lantai m
aimu, aku tidak pernah bermaksud mengkhianatimu!
jukkan belas kasihan. "Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi, Ana. Kamu tela
ng mendalam. Ana mencoba mendekati Reza dan mencoba meraih tangannya tapi
aku tidak ingin melihatmu lagi, Ana." sunguh hari rasa sangat sakit mengetahui kebenaran itu. Selama mere
imana aku bisa menerima dirimu yang sudah dijamah pria lain. Ka
on, jangan lakukan ini. Aku bersumpah, aku tidak tahu apa yan
*
. Hatinya sakit dikhianti dan saat tahu ana tak suci lagi dunianya serasa hancur.
terisak. "Mumpung kita masih di rumahmu. Ak
u gak mau... "
Reza meraih lengan Ana dengan k
ncur berkeping-keping. Tangisnya tidak juga berhenti mengirin
ruang tamu keluarga Ana yang terdiri dari ibu dan ayah Ana j
disi Ana yang pucat dengan air mat
na, Bima, suaranya terdengar bing
ngan masih menggenggam lengan Ana dengan erat. Napasnya
ucapnya dengan suara dingin membua
yang baru saja ia dengar. "Apa maksudmu, Reza? Apa yang terjadi?" tanyanya denga
ng tak terkontrol. Ia tidak tahu harus berkata apa. Bagaimana menjelaskaelihat putrinya diperlakukan dengan kasar. "Reza, apa yang kamu lakukan pada
Ana dengan kasar, membua
Ayah!" serunya dengan
an diam saja, Ana," ujar ibun
ar hingga Ana terjatuh di lantai. "Tanya
Dia telah menghancurkan kehormatanku d
ikatakan Reza benar? Bicara ana, ja
pi buruk yang tidak ada akhirnya. Ia berharap bisa menghilang saat it
unya dengan nada penuh penghinaan. "Istri yang kalian serahkan padaku ini ternyata sudah tidak suci lag
ledak seperti bom
marahnya melonjak tinggi m
?!" seru Bima dengan kemarahan ya
duduk di lantai dan menatapnya dengan
benar? Kamu telah mencema
mun tangisan itu tidak membuat ayahnya merasa iba. Dengan penuh am
l
. Ana jatuh ke lantai dan menutup wajahnya
ati Ana. Dia tidak percaya dengan apa yang baru
engar lemah. "Apakah ini bena
mang benar, bu!" Potong Reza de
perti dia menjadi istriku. Malam ini aku menal
begitu besar menghancurkan hatinya. Ia merasa dikhian
ini?!" seru Bima. Suarany
n Reza dan keluarganya? Apa kau tidak
. Aku... aku tidak tahu, Ayah... aku dijebak... aku tidak pernah bermaksud melak
nya. Ia merasa seluruh kehormatannya sebagai seora
sudah mencemarkan nama baik keluarga ini dan a
nuh air mata. Ia tidak percaya dengan apa yang baru
kit melihat Ana. Dia melangkah keluar dari rumah. Meninggalkan Ana y