Psikopat & Gadis Desa
tian duduk di kursi dekat jendela, menatapnya dengan senyum dingin. Ia
akin terpojok."Jangan cemas! Saat ini hanya ada kita berdua. Bukankah seharusnya kita habiskan
k keluar, aku akan be
a sedang bersenang-senang, mendengar musik dan menari. Tidak
. Namun, saat ia mencoba membukanya, pintu tersebut sudah terkunci. "Buka pint
i sini. Asalkan kau patuh dan berikan jawaban yang aku inginkan, aku akan membebaskanmu!"
"Aku tetap menolak, Aku tidak akan menjadi wanitamu. Andaikan kalau sampai t
mbuatnya merasa sangat tidak nyaman. "Di balik pakaianmu ini..." ia berhenti, menatap
mandi?" tanya Moon
. Tidak peduli kau menolak atau tidak. Aku tetap akan menjadikanmu sebagai wanit
aku!" te
dorong pria itu dengan sekuat tenaga, tetapi Christian lebih kuat. Ia menar
gannya meraba-raba meja samping ranjang, mencari sesuatu untuk mempertahankan
tuh kepalanya yang berdarah. Namun, usaha Moon membali
ari?" tanyanya dengan nada mengejek, sambil menunjukkan ponselnya. Di layar terlihat
alak, dan s
asa tua? Anak buahku sedang mengintai mereka. Untuk membunuh mereka aku hanya pe
in hidup tenang di sini, Tapi kau datang menghancurkan
tinggal di sini dengan nyaman dan bahagia. Hanya menjadi wanitaku. Kau tidak perlu mengorbankan nyawamu
as. "Tolong lepaskan kami, Tolong... aku mohon padamu.
apa yang aku inginkan," katanya, membalikkan tubuh Moon dan mendekatkan bibirnya ke wajah gadis itu. "Selain itu, mereka bisa teta