Dalam Pelukan (Sang ) CEO
*
iasanya sangat sulit baginya untuk mendapatkan boneka, tetapi hari ini pertemuannya
h sadar bahwa mereka sudah terlalu lama berm
h sambil menggandeng tangan Shopia menuju food court,
u sering bermain di
hampir tiap minggu ke
nya, padahal Kakak juga sering datang ke sini? Apa jamny
ya pada hari Sabtu ya?" tanya Sop
pakah kamu datang ke sini setiap
urusan mendadak. Shopi sedih, Kak. Ayah selalu tidak memenuhi janjinya. Jadi setiap kali ke sini, Shopia hanya ditemani oleh Pak Tono dan Mbak Ningsih,"
kan selalu menemanimu di sini," janji Sara
datang dan bermain sama Shopia?"
mereka menautkan jari mere
WhatsApp kakak?" tanya
mengeluarkan gadgetnya, karena gadget
g? Apakah Kakak boleh mengantarmu?" tawa
uh mereka menunggu di mobil karena Shopia sedang kesal dengan ayah, tapi
pun itu. Sarah membelai rambut Sophia sambil memberikan nasihat agar So
pp
berhasil membuat Sarah terkejut, dan
ya, Kak. Oh, ngomong-ngomong, di mana hadiah untuk Shopia?" tanya Sophia sambil menahan tawa, dan
s Sarah sambil terus
*
ip bahwa CEO baru ini adalah lelaki tampan, tegas, dan tidak pernah dikenal sebagai orang yang murah ha
ya menemui CEO baru di rua
ran. Ia tidak tahu kenapa karyawan biasa sepertinya d
alam hatinya ia juga terkejut karena atasannya mendadak menginginkan Sarah, padahal Sarah bukanlah opsi yang ia tawarkan pada Kevin. Sebagai ke
eleksi untuk menjadi PA, dan menjadi asisten CEO
ak Kevin marah. Sudahlah, ayo ikuti saja, jang
berada di dalam ruangan, mata Sarah dan Kevin bertemu, dan Sarah terkejut karena lelaki
malah bertemu dengan si boss lampu merah." batin Sarah, sementara Kevin menyuruh Bu So
epertinya saya pernah melihatmu, apakah kamu pernah bertemu dengan saya
ni pertama kali kita bert
ang sepertimu yang tak mungkin ada dalam dunia saya," ujar Kevin ding
amu! Kalau aku nggak butuh uang, tadi aku langsung pergi saj
erkas dokumen dan membiarka
" tanya Sarah, ia tak tahan kalau waktu berha
," bala
an sepuluh menit waktu
ak?" tanya Sarah setela
awab Kevin
s saya lakukan?" tan
u akan mengurus semua kebutuhan saya, mulai dari meny
ti itu, bukan tugas seorang asisten CEO. Sarah merasa
tkan kopi?" tanya Sarah
an gula aren dan agak
atnya dulu," ucap Sarah hati-hati
m puas setelah
is sombong, rasanya akan menar
*
ang dia buat tidak sesuai dengan selera bosnya yang sangat sp
as semacam ini dilakukan oleh staf OB atau paling tidak Kevin bisa meminta orang yang le
a. Dia yakin bisa menghadapi semuanya dengan mudah. Sebab, ini hanyalah tantangan kecil dibandingkan dengan perjuangan hidupnya sebelumnya. Hidup sebagai yatim
ilet, ia menghela napas
esok ingin kuhilangkan saja!" ucap
ih terkejut dengan pria yang ia tela
*