Hasrat Cahaya Bulan: Lamaran Sang CEO yang Berani
menarik perhatian semua
nuju pintu seolah-olah tidak ada yang terjadi. Rombongannya
mencolek Bertha dengan tata
napa Pak Justin tert
ional akan terjadi, tetapi tidak disangka, Justin pergi se
, "Kamarku memiliki pemandangan yang ba
nar
upa dia a
rena dia dan Justin berasal dari dua dunia yang sangat
jang?" Dia tiba-tiba bertanya, sambil menggerakkan alisnya naik-turun ke arah
a ter
, tetapi untuk ukurannya ... memang cukup besar, meskipun karena ini adalah
hwa pikirannya melayang ke pi
gan kotor itu ke bagian belakang otaknya. Dia menyal
palanya yang berkilau. Dia mengambil materi dari Bertha dan membolak-balik materi tersebut, ketidaksenangan terlihat jelas dalam suaranya. "Dalam dua tahun terakhir, kebijakan semaki
an meremehkan. Jelas sekali bahwa kesalahan ada pada Khalif. Untuk bersaing dalam p
tha dari atas ke bawah, seola
tu," ucapnya, nadanya terdengar lebih
Y
gnya untuk makan malam, dan kamu bisa menggunakan kampung h
ermintaan, dia memerintah
i pertemuan dengan Justin sete
omatis, "Pak Khalif, saya tidak yakin saya meme
cara satu sama lain ketika o
, t
akaianlah yang bagus malam i
r dari hotel. Arlin hanya bisa memutar mata k
lan dari Perusahaan Gelora, Khalif mendesak Bertha untuk kembal
yakinkan Justin untuk makan malam bersa
dia mendapati Justin
ratas kemejanya dibiarkan terbuka, memperlihatkan sekilas tulang selangkanya. Waja
Bertha, Khalif, Justin,
n pintu, Khalif berdiri dan menarik kurs
an ragu-ragu, Bertha dengan
menyela. "Bukankah Bertha seorang asisten? Sejak k