icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Wanita Simpanan Dosen

Bab 3 Laura hanya bisa mengangguk

Jumlah Kata:1061    |    Dirilis Pada: 30/07/2024

Ia membuka aplikasi media sosial, berharap bisa mengalihkan pikirannya dari kejadian menge

a istri dan anak-anaknya di sebuah pesta. Mereka terlihat begitu harmonis dan bahagia, seolah-olah tidak ada yang bisa meru

Laura dengan hati yang pedih. "Hanya untuk bisa c

ah seluruh dunia telah bersekongkol untuk menghancurkan hidupnya. Sementara Rian menikma

esan masuk. Laura membuka pesan itu dengan hati-ha

rang. Aku menunggumu di kama

a bisa Rian meminta sesuatu seperti itu ketika ia baru saja memposting foto b

ersama istri Anda?" balas La

a semakin ciut. "Kalau kamu tidak datang, aku tidak

hu bahwa tanpa bantuan Rian, harapannya untuk lulus dengan cepat akan hancur.

Setiap gerakan terasa seperti beban yang harus ditanggungnya. Ia

Kakinya terasa berat, seolah-olah setiap langkahnya membawa beban emosional yang tak tertahankan. Ketika

bisik Laura pada dirinya

ak lama kemudian, pintu terbuka dan Rian berdiri di amban

ian dengan nada yang tena

ihan yang berat, namun ia merasa tidak memiliki pilihan lain. Ia harus melanj

tuk duduk di kursi yang berada di dekatnya. Laura duduk dengan hati-hati, m

Rian dengan nada yang tenang namun penuh tekanan. "Tapi kamu

rkata-kata. Ia merasa terjebak dalam situas

ng aku minta, bukan?" tanya Rian

Ia tahu bahwa hidupnya telah berubah selamanya, dan bahwa ia ha

n, suaranya terdengar seperti p

a menenangkan dirinya, mencoba mengumpulkan sisa-sisa keberanian yang masih ada di dalam dirinya. Tapi,

ngan pandangan yang penuh dominasi. Tubuhnya yang kekar tampak mengancam, dan

u, Laura," perintah Rian

han merangkak mendekati Rian, dengan hati yang penuh ketakutan dan rasa tidak berdaya.

ng kepala Laura dengan tegas. "Sekarang, masukkan ke da

lutnya. Rasa asing dan tidak nyaman langsung memenuhi indra pengecapnya, dan ia merasa mual. Rian mendes

lir di pipi Laura, tetapi ia tetap bertahan, mencoba untuk tidak menunjukkan rasa sakit dan ketidaknyamanan

desah semakin keras, tubuhnya bergetar ketika ia akhirnya mencapai klimaks. Cairan hangat d

Laura merasa hancur, seperti seluruh dunianya telah runtuh. Ia tahu bahwa kejadian in

u tahu apa yang harus dilakukan untuk mendapatka

iliki kendali atas hidupnya. Rian berdiri dan mulai berpakaian kembali, seolah-olah tidak ada

ngangkat dagunya dengan tangan yang kuat. "Ingat, ini adalah rahasia

tersenyum, kemudian meninggalkan kamar hotel tanpa berkata apa-apa lagi. La

, merasa tubuhnya lemah dan tidak berdaya. Dengan langkah berat, ia meninggalkan kamar hotel itu,

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka