icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ranum Merah

Bab 2 Awal

Jumlah Kata:895    |    Dirilis Pada: 09/06/2024

k lagi terasa. Rasanya tubuhku ten

Tapi yang kulihat adalah kamar dengan interior minimalis dengan

ang t

i tempat sete

ang buruk dan Ibu yang tak bertang

erasa am

anpa berusaha berontak tetap pada akhirnya kehilangan segalanya. Mungkinkah ini garis yang diteta

nggap alat, menikah dengan pria tanpa cinta,

eperti, seperti orang mati yang hanya mendedikasikan hidup unt

mata berlinang deras. Ku cengke

keluarga harmonis yang berkelimpahan

dua tangan, memoh

up bersama anakku dan suami, suami dinginku itu. Meski dia bersikap cuek, jarang berbincang denganku, dan dia yang tak romantis. Tapi

u aku selalu berusaha tegar dan kuat. Namun, sekarang aku

hat yang mati. K

angat tida

Mengapa kau s

ingin, jelas aku masih mengi

ngat bagaimana dia

bahkan dihukum me

i bibirku, rasanya tak

yang masih menetes, k

, tapi kau terlambat mengekspre

gar jelas, dia kes

eradaanya t

aku tak percaya den

itam pekatnya dan rambu

ebelahku dengan jemarinya yang menyibak kasar rambutn

tuh. Wajahnya tampak lebih muda lima tahun, dan aku baru melihat

ahnya. Itu karena aku takut dengan perangainya yang tampak akan menceki

ila. Kehilangan segalanya yang berarti

ngenakan pakaiannya sam

merah merona. "Ini kegi

jenis apa lagi?"

kau baru berontak!!" Ethan bangkit dari

an sehelai benang pun. Buru-buru aku menyembunyikan tubuhku dalam selimut.

ng

ada ya

bari terus berusaha sadar, a

l semacam ini. Bahkan setelah matipun rupanya hal yan

ibirmu berdarah, obati. Aku tak suka melihatnya." ucap

ku gigit tadi dan ras

ni bukan lah mimpi ataupun

rcaya dengan apa yang terjadi saat ini. Ku Tarik

l di atas meja dan ini

ti saat ini putra

kamar putraku. Dan di sana Evans Caius, putraku yang be

ga lega. Dengan hati-hati aku menggendongnya. Na

gan lembut sembari me

usap-usap matanya sembar

r menggelitik ku. Ku peluk erat putraku de

kalimat itu berkali-kali dengan Evans yang masih dalam pelukanku, putr

kan kesalahan?" dia mengusap lem

t itu, bicaranya masih kacau

"Ibu sangat senang melihat Evans yang baik-baik saja.

emastikannya, matanya memb

gguh." ku cium

mengusap lembut punggungku. Rasanya ber

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka