Ranum Merah
k lagi terasa. Rasanya tubuhku ten
Tapi yang kulihat adalah kamar dengan interior minimalis dengan
ang t
i tempat sete
ang buruk dan Ibu yang tak bertang
erasa am
anpa berusaha berontak tetap pada akhirnya kehilangan segalanya. Mungkinkah ini garis yang diteta
nggap alat, menikah dengan pria tanpa cinta,
eperti, seperti orang mati yang hanya mendedikasikan hidup unt
mata berlinang deras. Ku cengke
keluarga harmonis yang berkelimpahan
dua tangan, memoh
up bersama anakku dan suami, suami dinginku itu. Meski dia bersikap cuek, jarang berbincang denganku, dan dia yang tak romantis. Tapi
u aku selalu berusaha tegar dan kuat. Namun, sekarang aku
hat yang mati. K
angat tida
Mengapa kau s
ingin, jelas aku masih mengi
ngat bagaimana dia
bahkan dihukum me
i bibirku, rasanya tak
yang masih menetes, k
, tapi kau terlambat mengekspre
gar jelas, dia kes
eradaanya t
aku tak percaya den
itam pekatnya dan rambu
ebelahku dengan jemarinya yang menyibak kasar rambutn
tuh. Wajahnya tampak lebih muda lima tahun, dan aku baru melihat
ahnya. Itu karena aku takut dengan perangainya yang tampak akan menceki
ila. Kehilangan segalanya yang berarti
ngenakan pakaiannya sam
merah merona. "Ini kegi
jenis apa lagi?"
kau baru berontak!!" Ethan bangkit dari
an sehelai benang pun. Buru-buru aku menyembunyikan tubuhku dalam selimut.
ng
ada ya
bari terus berusaha sadar, a
l semacam ini. Bahkan setelah matipun rupanya hal yan
ibirmu berdarah, obati. Aku tak suka melihatnya." ucap
ku gigit tadi dan ras
ni bukan lah mimpi ataupun
rcaya dengan apa yang terjadi saat ini. Ku Tarik
l di atas meja dan ini
ti saat ini putra
kamar putraku. Dan di sana Evans Caius, putraku yang be
ga lega. Dengan hati-hati aku menggendongnya. Na
gan lembut sembari me
usap-usap matanya sembar
r menggelitik ku. Ku peluk erat putraku de
kalimat itu berkali-kali dengan Evans yang masih dalam pelukanku, putr
kan kesalahan?" dia mengusap lem
t itu, bicaranya masih kacau
"Ibu sangat senang melihat Evans yang baik-baik saja.
emastikannya, matanya memb
gguh." ku cium
mengusap lembut punggungku. Rasanya ber