Ranum Merah
njadi indah. Seperti kisah-kisah dalam Disney yang berakhir Happy Ending. Ya,
ng tangan ku, terkadang rayuan manis dilontarkan untukku hingga membua
ku terbangun dari kha
nan indah tidak akan pernah terjadi. H
ini praktik perjodoha
nya Amilie Olivia Wijaya tepat saat usia 23 tahun de
uk keuntungan ke
enjadi nilai lebihnya. Wanita yang terlahir dari keluarga Wijaya sudah pasti akan dinikahkan
terkemuka, dikenal dengan kemamp
menjerit namun pada
akutan, tubuhnya yang tinggi dengan badan yang besar, tatapannya yang tajam ra
h jelas, aku diboyong keke
tu terjadi begitu saja tan
upan yang terasa kosong dan hampa. Dan sialnya kami harus tetap
beri kebebasan untuk menggunakan gelar ku di bidang
kerja dan hanya boleh menghabiskan w
uk rumah tangga yang din
yang katanya ada kehidupan itu. Dan Suamiku saat mengetahui bahwa
Tangannya yang munggil dan wajahnya yang lucu mengetarkan hati kaku ku. Semenjak itu aku
bersedih untuk meratapi nasip dan mimpi untuk
hatian pada anakku yang mul
kan mulai berdatangan. Suamiku yang jarang ada di rumah dan
diam dan tak menyinggung hal itu pada suamiku. Dia pun tak per
k bisa diupayakan lagi. Semuanya sudah kacau sejak aw
a wanita lain dalam istana yan
perti Ayahnya. Dia sangat tampan, namun Evans ku lebih rupawan dalam segalanya. Se
jutkan dengan Ethan yang tiba-tiba menarikku dalam gendongannya. Lebih terkejut lagi kala melihat Evans j
ulang dari kerjanya, dia ma
menyadari ini situasi genting. Asap yang entah dari
a Evans dalam gendongannya, Etha
ihat. Wajah yang biasa kaku, wajah yang bia
aku bertanya, "Apa yan
ruk." jawabnya d
a. Tapi, ya sudahlah aku tak ingin kian menganggu konsentras
t api melah
ck!
ara bersamaan menoleh ke atas. Lampu kaca gantung besar ya
gendongannya dan memberi
ck!
ck!
ak
at oleh Ethan m
dengan tubuh ya
ang
itu te
ng ada di bawahnya. Darah
ja ku lihat. Jantung ku berdetak dengan hebat. "TIDAK!! ETHAN!!
dan Evans, sudah jelas
rap akan berakh
Ibu...
i harus menyelamatkan diri lebih dulu. Api mulai melahap segala yang bisa disentuhnya. Da
dari pada dirinya sendiri. Mungkinkah selama ini tentangnya ya
p rumah besar dihadapanku, didalamya suamiku-Ethan juga ikut dilahap. Hujan deras bahkan tak mampu memadamkan a
baik dan dia juga bu
adi
dengar kalimat itu. Tentu
. "Kakak! Kakak!! Cepat panggilkan pemadam." ucapku
ku, Noah Wij
nya, namun sebagai keluarga
an lembut mengelu
au adikku." ucapn
ya dia mengatak
edu. Turunlah dari gendongan Ibumu, d
urut turun dari gendonganku. Lantas Evans berlari mendekati kakak k
lu
o
dengan apa yang baru saja terjadi. Dengan cepat aku ber
terjadi? Dan mengapa
ngan kemarahan, aku menatap tajam
aja dan menurut bekerja sama dengan ku. Hanya karena kakak menggunakan merkuri dengan dosis besar dalam kosme
. Ah! Ethan yang malang. Kau istri yang buruk,
terpaksa membunuh anakmu secara langsung. Tapi, kau tenang saja kau akan tetap hidup karena kau adikku yang be
r meledek juga p
derasnya hujan. Jelas aku tahu aku bukan istri yang baik, aku juga
i air mata terus berlinang.
engan batu besar yang ada dalam gengaman ku. Noah terjatuh bersamaa dengan
r.
lihat wajah kak Noah. Dia mengusap kepalanya yang berdarah dan
n sekelilingku dengan egois. Jika aku diberi kes