icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

HUNT

Bab 2 Snake

Jumlah Kata:1037    |    Dirilis Pada: 30/05/2024

k terasa sudah berapa lama aku duduk menatap halaman yang diberi garis pengaman, masih terukir jelas kengerian malam itu. Tiba-tiba Jack menghampiri sembari menepuk pundakku, "Oi, apakah

panutan setiap anak yang ada disini. Jack bangun dan menarik kerah Alex, "Apa yang kau lakukan, sialan?" Anne berusaha melerai mereka, aku bangun dari tempat duduk, "Aku minta maaf atas perkataanku." Kita semua tau, kata maaf adalah salah satu dari tiga kata ajaib, tolong, terima kasih dan maaf. Mereka pun langsung mereda. Kami melanjutkan makan siang kami. Setelah selesai anak-anak langsung kembali ke kamar mereka, kecuali Ale dan primadona panti ini, Theresia. Oh iya aku lupa satu orang lagi yang memiliki perawakan yang cukup besar, Hansen. Mereka menuju ruang kerja Madam Shelly, entah apa yang mereka lakukan, aku tidak peduli. Aku mengambil pancing ular ku yang berada di gudang dan segera menuju bukit yang berada di utara, bukit yang terletak diluar dinding kota ini. Aku pun bergegas menuju bukit, bila kalian penasaran seperti apa bentuk pancing ular, bentuknya selazimnya pancing pada umumnya, namun kail yang berada diujung tali berbentuk melingkar untuk mengikat kepala ular yang terkena pancing. Setelah sampai ditempat memancing, ternyata sudah ada beberapa orang yang memancing di bukit. Beberapa lubang sudah tergali. Didekat sebuah pohon pinus merah, ada orang tua yang sedang menghitung hasil pancingannya hari ini. "1...2...3...7...10...15, cukup banyak yang orang tua itu dapatkan, cukup untuk memberi makan seluruh anak panti", ucapku dalam hati. Aku berjalan melewati orang tua itu, "Kau bukanlah orang yang terpilih", tiba-tiba aku mendengar suara bisikan dari arah telinga kiriku, tepat dari arah orang tua yang sedang menghitung ular. "Persetan", ucapku dengan nada berbisik. Sampai ditempat biasa aku memancing, seketika aku melupakan hal penting, umpan. Kami memancing ular disini dengan umpan tikus atau kelinci tapi karna kelinci cukup mahal, kami biasa menggunakan tikus. Sial sekali diriku, bisa-bisanya lupa membawa umpan. Aku segera berkeliling, siapa tau ada tikus yang bisa aku tangkap. Setelah beberapa saat mencari tikus, aku menemukan sarang tikus yang diisi dengan bayi tikus yang cukup banyak, aku mengambil semua bayi tikus itu. Kemudia aku berdiri, tepat di depan aku berdiri, t

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka