PERNIKAHAN JEBAKAN: RAHASIA SUAMIKU
pun masih gelisah. Mungkin kejadian ini
alah hanya karena jadwal makan malamny
. Dia tidak mungkin berjanji kalau tahu kemungkinannya batal.
tasan blus hijau muda, bawahan celana panjang. Setelah yakin cu
nyakan penghuninya pekerja sehingga cukup sepi saat jam-jam kerja seperti sek
mua itu, membayangkan anaknya s
lagi dia akan bisa berjalan dan berlari. Ia ingin pertumbuhan itu akan se
suaminya melakukan sesuatu yang buruk? terlebih Sam bekerja di perusahaan utama,
dia mengenal pria bernama Harold. Dia sampai ba
i taksi, dia memp
tuk merawat seorang anak kecil. Makanya dia sedikit was-was saat m
merangkak keluar rumah, melewati
ng wanita yang membukakan pintu. Tubuh la
ia empat puluh lima tahun, dia cukup
a yang tampak dikuncir kuda, menambah ke
am rumah. "Apa El
kamu tidak di rumah, dia bisa nangis darah kalau dengerin anakmu jerit-jerit," sahut
te, dia memang tidak terbi
serius candaan barusan. "Tidak apa-apa, sesekali kamu memang harus menitipkannya agar bisa
s sofa ruang tengah. Pandangan matanya tertuju pada l
ume rekaman itu. Ia duduk di samp
tanyanya
cewaan. "Gak jadi, katanya Sam baru n
a mengerutkan
dengan jawabannya sendiri. Dia tidak tahu pertemuan apa
kar janji," ucap Tante Via membelai pundak keponakannya dengan lembut. Ni
janji, marahin sajalah, biar di
anak-anak, tapi sekarang sepupu kamu sudah kuliah semua dan jarang
k pernah
napa? wanita
g cepat. "Bukan
komunikasi yang baik, Elen. Walau kelihatannya Om kamu jarang
i rumah sendiri. Aku'kan cuma
urhat." Tante Via menahan tawa melihat ekspresi Elena yang terlalu jelas masih
pernah berpikir Sam memiliki wanita lain. "Hanya karena dia menunda janji un
napa masih
aatkan orang untuk melak
sud
tidak jelas bagiku- oke, aku kenal, cuma sebatas namanya, kata Sa
er
iap minggu, tidak pernah tidak, mereka bilang melakukan pertemuan kerja. Aku pernah mengece
er
pulang, iya memang mengabari, tapi makin lama makin
er
Jadwal kerja normal Sam di perusahaannya hanya sampai jam empat
kannya ikut cemas, dia malah lega. "Entah mengap
ud Ta
gus untuk mereka. Sam itu menurut Tante terlalu apa ya- rob
sih T
ak setuju kalau kita sekeluarga sedang jajak pendapat. Dia terla
emang
sedih, tidak pernah menolak makanan apapun, pemberian dan sebag
tidak bisa men
emanjakan orang sekitarnya, jadi kenapa kamu malah bersikap tidak adil
i Ta
mas mungkin om-om itu membawa pengaruh buruk,
akukan sesuatu, mengkhianati perusahaan atau lainnya, aku gak mau su
eandainya yang mengajak Sam keluar tiap minggu itu O
Sam menganggapnya seperti Om sendiri? aku mengenalnya
lannya di masa lalu, karena kerja di tempat yang sama,
ku
an ternyata Om-om, kamu ini ngagetin aja." Tante Via
ati, "jangan curiga berlebihan, Sam itu baik, terlal
ngat masuk akal, tapi kekhawatirannya tidak akan sirn
paman dan keponakan atau hal l
pinjam mobilnya? aku mau mengajak Sam ma
dong, ajak makan siang, siapa tahu dia
ena memeriksa ponselnya, masih tidak ada tanda-
saja k
ante gak keberatan men
cilik, Tante suka yang garang-garang begitu. Ko
e bis
tawa terba
*