Diantara Gairah Dua CEO Dingin
k puas." jawab Nia mencoba membuat kesepakatan karena mas
arga yang harus aku bayar untuk lubang basa
kebetulan baik waktu itu bu. Dia monster dingin dan ke
it Rio, Nia menguatkan dirinya send
sambil mengusap air matanya karena dia ti
pasti akan kehilangan kesuciannya. Akan tetapi sekarang setidaknya N
i apartemenku dengan semua fasilitasnya dan uang saku yang banyak karena kamu
u yang sesungguhnya. Tapi tenang, aku akan memilih germo kelas VIP
sis Nia mendenga
ab Rio dengan terkekeh dan
ya 100 juta. Namun jika ternyata saya tidak nikmat maka bapak boleh jadikan
akai barang bekas lebih dari
janji bapak
agak hitamku." kata Rio s
Deg!
engan benda besar itu batin
kata Rio sambil melihat Nia
.. Aku mana tau harus apa! Monster dingin tanpa e
ya harus apa?" j
aianmu dalam melum-at dan memanjakan g
mengulurkan tangannya dengan ekspresi tegang
ik Nia sambil memundurkan tubuhnya karena
kamu layani?" jawab Rio ding
saya
dengan tingkah Nia yang dianggap
g ketakutan mencondongkan tubuhnya cepat dan langsun
ak hitam itu ke mulutnya. Rio yang sangat tidak sabar dan kesal pun menarik rambut
sangat kasar, tanpa sadar matanya kembali
ku!" pekik Rio sambil menarik rambut Nia kasar sampai
a--ba
endorong Nia di atas kasurnya dan Rio langsun
pakaian dengan kasar dan ekspres
ut tapi jangan kasar." kata Nia tanpa
permohonan pun tergugah hatinya kemudian Rio berjalan
gkan Nia yang mendapat serangan dadakan itu pun menerima tanp
un bangkit dan mendorong untuk
ih? kaku sekali batin Rio sambil terus menikm
tang milih Nia di balik baju nerawangnya. Rio meremas
io sambil melepas ciuman nya dan menatap
ia malu dengan pipi mer
ung melahap dua sumber kehidupan itu secara berganti
bil menyangga tubuhnya sendiri dengan dua tangan ny
mbil terus melanjutkan aktifitasnya memainka
a karena rasa nikmat y
an tubuhku dengan suka rela sebagai penebusan
siap tempur di hadapan Nia tanpa melepas dua bula
su seenak ini, menemukan b
tang budi padaku. Mari kita ke inti
elihat Rio mulai mengarahkan gagak h
uhnya sendiri di kasur itupun melemah,
cilkan dulu burung bapak!
yang sudah di ujung gairahnya itu kemudian
lalu besar! Tidak muat bapak!" kata Nia kes
n dan harga diri seorang Rio Adi Sanjaya dipertaruhkan disin
k bisa dibiarkan! batin Rio kemudian mendorong sek
n Nia bergabung saat gagak hitam i
e
darah segar sebagai tanda k
mahkota ku