My Problematic Husband
aja gerak-geriknya m
ianya lebih mu
asa juga
bergerak mengikuti seiring derap
utup, air matanya mulai berlinangan. Sepucuk sapu
rbujur kaku di dalam peti mati. Seakan tak mampu menahan perasaan sedihnya,
t. Lengannya menjangkau bahu perempuan itu. Diusapkannya telapak
ru yang berkecamuk dalam dada Charity saa
erdatangan. Lucas seketika menarik tangan si perempuan agar menjauh dari peti mati kay
masih belum bisa lepas dari L
baik sebelumnya." sahut Louise saat menatap tangan L
tapi siapa dia? Kenapa dia bisa b
k menerkanya, apa per
*
dah agak sepi, hanya ada beberapa orang yang masih tetap disana, sedangkan Charity sudah pulang lebih a
mobil masih juga belum mau hidup. Kehilangan kesabaran, Louis
salah tapi juga ban mobilnya yang kempes, ia pun menendang ban mobilnya dengan keras
kkk
pur bulu-bulu hitam tampak dari balik kaca mobilnya. Dipejamkan matanya seketika sampai ia pun kes
-ga
secara perlahan, meninggalkan jejak darah
il. Helaan napas berat mengiringi langkahnya untuk
emerisik, burung gagak yang berkoak-koak dan gonggongan anjing yang menyalak-nyalak ter
ke kanan dan ke kiri. Nihil. Merasa seseorang sedang mengunti
a. Seorang pria berpakaian serba gelap dengan mengenakan topeng berwarna perak yang menutupi
di tangan kirinya, seakan malaikat pencabut nyawa baginya. Menyadari dirinya akan berhadapan dengan bahaya, Louise se
njadi tak teratur, bahkan seakan Louise bisa menden
tak pelak membuat Louise memilihnya sebagai tempat persinggahan untuk
apak yang dengan sengaja digesek-gesekkan ke k
ngg
ang disepakkan ke salah
h membasahi setiap lekuk tubuhnya
i sunyi senyap, tak terd
alik kolong jeep untuk memastikan ke
eluar dari kolong mobil. Tubuhnya terhimpit diantara badan mobil
dua langkah...
lang
arkanlah kapak merahnya, berharap dapat segera melumpuhkan mangsanya
Tapi t
ya mampu mengenai besi atap jeep meski cuma
hat calon korbannya berhasil kabur, pria peneror itu tak tingg
mendengar siulan si peneror bertopen
ampu mengejarnya bahkan menarik rambutnya dengan keras sehi
gkeram leher Louise dengan kencang, sehingga membuat tubuh Louise terangkat k
n perlawanan, peneror itu malah se
se tepat di bagian depan alat vital mampu membuat si
ngerang kesakitan, Louise kabur
terus mempercepat langkah kak
tertancap tepat di paha kanannya. Dengan napas tersengal-sengal, Louise berupaya bangkit tapi
itu sudah kembali mel
asaannya, diambilnya sebongkah batu sebagai penyelama
ak Louise sambil mengerjapkan mata saat kilatan ka
menerangi kegelapan. Berulang kali pula terdengar su
pria berkapak yang tadi berdiri tepat dihadapannya.
alam mobil yang raut mukanya s
ah aku... Selamatkan aku... Kumoho
n Louise, aku bersamamu. Apa