JANDA KEMBANG
alinnya terpacu karena di ruang tamu sosok Jayadi sedang menunggunya. Jayadi mulai curiga, dia bangkit dari duduknya kemudian perlahan berjalan menuju arah dapur.
h menggenjot tubuhnya dari atas. Seperti biasa, pria tua itu benar-b
apur. Nafas Jayadi tertahan beberapa saat ketika dengan sangat jelas dia melihat Ningsih sedang bersutubuh dengan Pak Jali di atas lantai dap
mati pria tua itu menoleh ke belakang, dilihatnya Jayadi sedang mengintip sambil mengocok penisnya sendi
ras-keras, mendengar hal itu Ningsih sontak kaget, diliriknya sisi belakang tubuh Pak Jali d
gsih berusaha menolak tapi Pak Jali terus menggenjot tubuhnya
mulutnya, desahannya terlontar keras begitu saja meskipun Jayadi kini
mendengar itu Jayadi semakin mendekat, matanya berbinar seper
u!" Kata Jay
ngsung menuruti perintah mertua Ningsih itu. Terburu-buru dia melepas celananya dan mendeka
an-kapan aja." Celetuk Pak Jali, Ningsih sudah tak berdaya dia hanya pasrah
rat kok!" Pekik Jayadi tak sabar, segera diarahkannya ujung penisnya p
ak banget Mba
penisnya. Wanita sintal itu sudah belajar banyak bagaimana cara
h!!! Eeem
milik Jayadi. Kedua tangan Jayadi mulai aktif meremas payudara besar milik Ningsih sambil terus menikmati jilatan lidah wanita sintal itu pada batang penisnya. Desahan dan erangan terdengar saling bersa
isep yang kenceng
jika sebentar lagi pria penagih utang itu akan segera mencapai klimaks, dihisa
Keluar Mbak!
am mulut Ningsih, wanita itu tampak tak merasa jijik karena ini bukan p
hhh!!!" Lenguh panjang Pak Jali menandai
OO
OTT
OTT
chhhh
asih tersisa ceceran sperma Jayadi. Pagi itu untuk pertama kalinya Ningsih berhasil
*
alu ketika terlibat dalam persetubuhan bersama Ningsih dan Pak Jali. Baru kali ini dia mendapat bonus tambahan ketika sedang melakukan tug
Kata Ningsih sembari menyerahkan amplop war
harus melewati perdebatan panjang seperti hal yang biasa dia lalui setiap hari ketika menagih hutang. Jayadi mulai menghitu
ur ketika melihat jumlah uang yang diberikan kepadanya tak s
itu. Minggu depan Saya usahakan untuk
lagi, paling lambat minggu depan kekurangan hutang Kusno pasti Kami lunasi." Sahut Pak Jali santai, Jayadi masih b
dekati Jayadi, tangannya meremas tangan penagih
nnya akan beres semua ?" Jayadi mencoba meyakinkan dirinya sendi
n lembut ke pipi Jayadi. Melihat itu Pak Jali hanya tersenyum tipis, menantunya suda
t dulu Mbak." Jayadi bagkit dari
. Jayadi pun pergi dari rumah Ningsih, wanita cantik itu tampak lega paling
piutang Kusno pasti akan Aku selesaikan." Ujar Pak Jal
lah hutang piutang mendiang suaminya adalah karena ulah brengsek Pak Jali. Pria tua itu kini bersikap seolah
ngannya Pak? Minggu depan ten
Kamu buka usaha warung makan kecil-kecilan, selain untuk mengisi waktu luangmu disini, juga u
a war
ini pasti akan banyak pelanggan yang akan data
tu enak Pak, kok nggak ped
merawat tubuhmu maka pelanggan akan datang dengan sendirinya.
mbuka usaha warung makan jika mrasa masakannya tidak enak ? Tapi u
Pak, Saya ngikut aja.
heheheheheh." Pak Jali mendekati tubuh Ningsih sebelu