Rahasia Wanita Gila
nya. Api kompor tampak menyala, di atasnya terdapat penggorengan dengan beberapa poton
... Tok.
. Ia menoleh sejenak dan mengecilkan api kompornya. Wanita itu beranjak p
ng sedikit berubah. Senyuman tipis ia l
ebih dahulu, bu?" tanya Dara sedikit menunduk, menyam
ibu mertua Dara itu melepaskan langkahnya memasuki rumah denga
apa, ia kembali menutup pintu dan me
ita tua itu dengan sangat ketus
beres untuk berangkat bekerja," jawab Dara yang masi
nya kembali ibu
ti sedang membantu Cleo beberes untuk bera
dari ujung kaki hingga ujung kepala. "Siti yang menyiapkan anakmu unt
a sedang memasak, bu. Untuk sarapan Cleo dan Mas Elwin. Baru saja Dara selesai menggor
i. Saya kesini hanya ingin jumpa dengan anak dan cucu saya. Kamu t
eralihkan ketika suara langkah kaki terdengar menuruni satu-persatu anak tangga. Menampilkan seorang pria
ok gak ngabarin Elwin dulu, bu
ingin berkunjung sebentar
a sarapan dulu yah, bu. Masakan Dara enak banget loh, bu." ajak Elwin. "Sayang, sia
a makan. Tak lupa, ia menyeduh teh dan membuat kopi untuk suami dan anaknya. Wanita dengan rambut ikal it
anak, serta ibu mertuanya di meja makan. Menyuruh m
kembali atensinya teralihkan ketika mendengar p
ga, bu?" tanya pembantu
ih ada di dapur. Kamu tolong bersihkan terlebih dahulu yah, Sit. Ibu mau n
dan segera beranjak menuju wastafel. Begitu juga dengan Dara y
ga memasuki beberapa benda penting yang sering dibawa Elwin kemana-mana, seperti sisir, pelembab bibir,
a ketika sebuah notifikasi muncul pada laya
ng, kamu sudah s
mar yang dingin seketika sedikit panas ia rasakan. Ia memegang handphone suami
enggelengkan kepalanya, mencoba tidak percaya dengan apa y
, ia mendengar suara pintu terbuka. Dengan spontan, Dara membali
an tangan yang masih mengelap bagian bibirnya sele
" jawab Dara dengan ucapan yang terputus-putus. "Kamu sudah sel
il tas miliknya dari tangan sang istri, "Kalau gitu aku
dibawah kan?" tanya Dara yang menghentikan lan
tadi udah pulang. Sekalian ngantar Cleo ke sek
t masuk ke tas tadi. Tadi aku masih ngambil di atas nakas.
rsenyum ke arah Dara. "Makasih ya
m akhirnya Elwin benar-benar meninggalk
hendak beranjak pergi ke kantor tempat pria itu bekerja, "Siti, ibu pergi dulu!! Jaga rumah, yah!!" teriak Dara dengan sangat lantangnya. Tentu
obil yang ia bawa. Tanda tanya besar pasti muncul dibenaknya. Ia sangat penasaran dengan apa yang terjadi. Bena
tu saja mengiringi wanita itu sedari tadi. Dara kembali menaikan kecepatan m
mobil sedan berwarna putih juga melaju sangat cepat. Membuat mata Dara membulat sempurna. Dara me
BRAKK