SENI DI ATAS RANJANG
khail ke apartemen. Dia mengumumkan kepada orang tua mereka bahwa dia akan menjadi suaminya dan sejak
ya. Kecil, tapi unik. Di kamar lain, di kamar terbesar di dekat ruang tamu, orang t
ata ulang perabotan dan membeli sandaran tambahan, memindahkan saudari I
ma enam belas tahun di apartemen yang sama dan belajar di kelas yang s
nan, olahraga, rock. Ira punya minatnya send
kukannya dengan baik, Irham sangat tidak senang dengan situasi ini. Satu-satunya hal yang meyakinkannya adalah melalui Ira akan
bersama di kamar, mereka menjadi dekat satu sama lain unt
seorang pembicara yang sangat asyik, mudah
. Namun hal terpenting yang Irham temukan dan yang tidak dia perhatikan se
ama, ketika dia melihat adiknya berpakai
Ira berdiri menyamping di depannya dengan gaun tidur pendek sampai pinggul. Ira mengenakan celana dalam putih
a meter darinya dan dia dapat dengan jelas melihat kakinya yang ramping seperti pahatan indah, pinggangnya yang tipis di a
gera memakaikannya pada branya. Tapi sekilas kedua bukit kembar
*
belahnya. Tapi sekarang dia melihat mereka berdua. Membandingkannya, Irham melihat Ira sama cantiknya dengan temannya. Irham selalu terkesima dengan kecantikan wajah Yulia
ya yang besar, hidungnya yang agak pesek di atas mulutnya yang indah, tidak lebih buruk dari milik te
terus-menerus, berbisik tentang sesuatu dan
*
terdiam, dan mulai tertidur. Tiba-tiba, suara-suara aneh yang terde
di sana?" Irham bertanya
isa mereka lakukan? Tentu saja mereka b
u lebih tenang?" I
uka cara ini." Suara dari
t bagaimana mereka melakukan
ai keberatan. "Bagaimana jika mereka m
at tidur. "Saat ini mereka tidak memperhatikan apa pun
turun dari tempat tidur dan.hanya mengenakan cela
ang sudah terlalu pendek merangkak ke atas, memperlihatkan bokongnya yang bulat. Irham menatap kaki adiknya yang telanjang bulat dari pinggul ke bawa
reka itu bergerak ke atas dan ke bawah. Di bawah pantatnya yang bulat dan bergoyang-goyang, kejantanan Mikhail yang berbaring telentang di bawahnya menghitam. Irham dan
dan pantat Tanya semakin bergerak, erangan dan rintihan mereka menyatu menjadi suara
ng kuat dan dia sambil menekan dirinya ke d
gan susah payah mengejar Ira. Di dalam kamar, kakak dan adik itu merangkak di bawah selimut mereka. Mereka mencoba untuk berbicara, tetapi kesan s