Gara-Gara Cinta Satu Malam
engempaskan punggungnya di sandaran kursi, lalu memicingka
. "Bagaimana rupanya? Apa jauh lebih tampan
ly. Mengapa kau
tkan cengiran. "Meng
ara penyambutannya. Bukankah kau juga t
us bersyukur karena bisa bertemu dengannya secara pribadi." D
u sangat terobsesi dengannya, maka datang
obsesi, tetapi perasaan cinta. Aku menyukainya pada pandangan pertama." Dia menepuk tanga
is yang tinggi akan sahabatnya. Holly yang terlalu percaya diri. Holly yang selalu menyimpan perhatian pada pria tampan, dan Holly yang terlalu peduli akan
h prioritas nomor satu, karena menurutnya uang adalah segalanya. Ya, memang benar. Uang adalah sega
ada lima orang di kantor ini yang kau dedikasikan sebagai jodohmu." Dia menoleh pada sahabatnya. "Mengapa kau memiliki banyak jodoh? Kau menggunakan j
suatu. "Oh iya, Elle. Kau belum menceritakan ba
ni?" Dia menatap ke sekeliling. Meski sepi, te
mendongak menatap seseorang yang berada di pojok ruangan. "Jarak Tom sangat jauh.
iri sendiri untuk tidak mengungkit tentang Xavier, tetapi setelah dipikir
kir-pikir, aku tak mungkin tidak merayakan hari jadi kami. Awalnya aku ingin memberikan kejutan, tetapi terny
r dan melihat pakaian berserakan di lantai. Ada sepatu wanita yang tersimpan asal. Sling Bag yang sepe
amar yang masih tertutup rapat. Hati dan pikirannya seolah bertengkar. Satu sisi ingin membuka pintu dan menangkap basah perbuatan mereka, satu sisi tak be
ahu bahwa di negara ini melegalkan seks bebas, tetapi sejak kecil dia sudah diajari oleh orang tuanya untuk tidak melakukan perbuatan te
ndangannya, Xavier adalah pria yang sangat baik dan penyayang. Pria itu selalu menjaga dan memperlakukan Ellena bak s
ai melakukan penyatuan tersebut. Aku mendengar desahan demi desaha
atnya tersalurkan." Holly sedikit gemas dengan perbuatan Ellena yang tak masuk di akal. Bagaimana mungkin gadis itu dengan sabar m
nya memanas, dadanya sesak, dan rasa
ruangan menoleh. Holly hanya memperlihatkan cengiran d
curiga dengan mereka, tetapi aku berusaha untuk terus berpikir positif. Xavier pun terus mengataka
semangat saat kau mengatakan akan bertunangan dengan Xavier. Hati manusia memang tak ada yang tahu." Raut
nyuman miringnya terpatri. "Apa itu masuk akal? Sepertinya mereka memang sudah merencanakan hal ini. Xavier tiba-tiba beralasan sed
upumu sendiri." Kemudian dia tertawa
gkap sesuatu yang tak terduga." Ellena terdiam sejenak,
lkan jemari. "Awas saja,
ergairah. Kita lihat saja dari kejauhan sampai kapan mereka akan bertahan." Nada suara Ellena pelan, tetap
ntanya pada Xavier masih besar, tetapi ia juga tak akan mempertahankan pria yang tak punya prinsip. Jika tak ingin setia, maka Ellena akan
tu akan merasa bahwa dia adalah orang yang sangat penting bagi Ellena. Padahal, Ellena menganggap Xavier hanya sebagai pelengkap dalam hidupnya, bukan prioritas utama yang harus dipert
g yang tak sanggup bertahan, lepaskanlah.
hwa kesulitan yang dihadapi manusia tergantung d