Gadis Barbar dan Cowok Cupu
. Dengan empat penumpang di dalamnya. Rehan sang Ayah menjadi
sebab benjol dan memang sungguh sangat menyakitkan. Meskipun tak sebenjol semalam besarnya, namu
amun ketika ke empat pintu itu terbuka, dan memunculkan empat so
memarkirkan sepeda motor KLX-nya di parkiran khusus siswa, dengan Irsyad
ernyata anak sulthan," bisik Ir
g. Irsyad mengangguk setuju. Nizar, Nizam, G
rah telunjuk Galang, "Dia anak dari pemilik sekolah ini, Astaga! kenapa gue baru tahu," Lanjutnya, pasalnya dulu ia pernah curhat, tentang siapa pemilik sekolah ini, sekolah
g mengangguk setuju. "Bedewe, Rachel izin, sakit katanya," Ucap Irsyad, i
nggil kecoa, ya iya di panggil kecoa karena kadang sekolah tanpa mandi, yang penting
pura-pura nggak ke
i Nizar "Masalahnya loe sama orang yang di segani di
dan Galang. Rehan menatap dua anak manusia yang be
terlebih dahulu mengulurkan tanganya, lalu keduanya dengan
n kalo manggil orang," Papanya langsung menyentak Nizar, namun dengan
t, Nizam sendiri Beruk," umpatny
ya, "Siapa namamu?" Tanya Rehan, m
wabnya, ters
menampakan gigi yang tak ra
ar, jangan bolos," pesan Ayahnya, sebelum ke
ke Ayahnya, seakan menantang. Membuat Rehan tak bisa menahan t
uru. Ameera tahu, ada Arsya yang sedang berjalan untu
dari sahabat baiknya sekaligus saudaranya. Ia menyalam
a yang wajahnya nampak kalem itu, beda dengan Ameera,
diri kapan balik dari
awab Rehan, akhirnya. Tak tega juga menggoda Arsya yang bener-bener kelewat kalemnya. "Sayang, kalau bisa bicarakan dari hati ke hati kesalah pahaman yang lalu, sudah empat tahun juga, semoga Rara mengerti, kalian sudah sama-sama dewasa loch," pinta Rehan, menasehati
ash
anya berjarak dua kilo meter saja. Ya udahlah namanya juga anak eSeMPeh, mau pacaran ala mereka, walau hanya duduk berdua di pinggir danau sambil menikmati seblak sama es boba yang penting bersama kekasih tercinta ya bakal dunia akan terasa milik mereka berdua. Ameera yang biasanya bar-bar, ia bisa luluh dengan Arsya yang nampak kalem, yah hanya Arsya yang jadi
a itu amarah Ameera membuncah. Ia segera membanting makanan yang kini sudah menjadi dingin, lalu dirinya segera berlari menuju parkiran, ia membleyer sepeda motornya lalu rodanya berputar di atas hitamnya aspal. Ameera mengendarai sepeda motornya dengan ugal-ugalan. Di depan ia melihat segerombolan an
g konvoi, ia tahu kedua sekolah berbeda itu
ari tengah ke arahnya, dan cowok bule itu juga sama mengacungkan jari tengah ke arahnya, membuat se
asa tertantang. Mereka segera berlari meninggalkan sepeda motornya, dan terjadi perkelahian antara dua sekolah. Ameera sengaja menendang bokong salah satu anak yang sedang berkelahi, Ameera langsung menunjuk, orang lain. Lalu ia
endang bokongnya, nya. Namun sepertinya Ameera tak peduli, ia menatap awas lawan, ia memasang kuda-kuda.
rnyata si biang kerok gadis cantik, dengan memakai seragam SM
ia langsung menendang tepat
hat gadis dengan berani menatap nyalang ke arahnya. Ameera siap-siap ingin meninjunya lagi. Namun