icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Benih Sang Pewaris

Bab 6 Kehilangan Pekerjaan

Jumlah Kata:856    |    Dirilis Pada: 14/02/2024

ah pintu rumahku itu terdengar begitu keras hingga m

ertengger di atas meja rias, m

alam bertamu,

" Mas Danu langsung turun dari tempat

rjalan mengikuti Mas Danu sambil me

arah luar rumah itu ter

suara Mbak Lin

Danu buru-buru

dengan penampilan yang tak biasa. Ia membawa tas besar di

u lalu memelukku dengan erat. Ia menangis ters

apa malam-malam kes

ahu harus pergi ke mana. Tolon

, Mbak? Mbak Li

zinkan Mbak tinggal di sini sementara

nang dulu. Jangan diintrogasi

a pundak Mbak Lina dan membantun

ok. Kami nggak keberatan. Iya, kan,

mungkin tega membiarkan Mbak Lina teromban

i kenapa Mbak tiba-tiba di usir gini. S

ang. Biarin Mbak Lina isti

membiarkan siapapun dalam kesulitan. Tak peduli pada dirinya sen

, aku antar ke

ng. Biar aku yang antar M

s besar milik Mbak Lina dan berjal

uang santai. Sementara aku dan Mas Danu lebih suka memilih ka

Mas Danu langsung kembali ke

gimana, Mas

bak Lina serius, Sayang

Aku mengangguk

-tiba. Orang bilang karena serangan jantung. Tapi anehnya, Mas Yanto adalah orang yang

tuanya sendiri. Kami tak menyangka, Mas Yanto yang usi

nya. Kami memang yatim piatu. Meskipun aku dan dia adalah sau

.

ekerja. Mas Danu adalah laki-laki pengertian, ia selalu mem

ak Lina dong. Udah siap,

ebentar, ya

h membantuku memasak, lalu segera p

kembali ke kamar untu

g makan. Aku pikir Mas Danu dan Mbak Lina sudah menu

ari ujung tangga paling bawah k

nggil Mbak Lina

beresin lemari," ucap Mas Danu sam

ak Lina

an

udah siang. Nanti biar Mbak

akhirnya sarapan bersama lebih du

nya. Jika diperhatikan lebih dekat, kakakku itu kini semakin

ersenandung pelan menyanyikan sebuah lagu,

elah hilang, pagi ini Mbak Lin

berangkat?

sarapan pagi sama makan siang. Kalau

hati di jalan." Mbak Lina terse

k, menyusul Mas Danu yang sudah

cerita sesuatu n

pa, Dek?

nangis-nangis sedih, p

gnya kamu lebih suka kalau M

enuju kantor, pikirank

edua mertuanya, padahal rumah yang ia te

.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka