icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Fatal

Bab 8 08

Jumlah Kata:2450    |    Dirilis Pada: 13/02/2024

r saat ini. Felix meminta bantuan beberapa orang agar mendapatkan izin untuk melihat rekaman CCTV

h Julian yang merupakan mantan kekasih Esther yang pernah menyelamatkannya saat ingin bunuh diri. Felix berus

Felix seharusnya menghabiskan waktunya dengan berpesta semalam, tapi harus berakhir dengan mencari Esther dan ternyata

ulian tidak tahu bagaimana Felix bisa sampai di rumahnya, tapi keadaan terasa sangat tidak ny

mput istriku. Bukankah dia bersamamu semalaman?" uc

memang bersamaku, tapi

Julian karena tidak ingin mendengar penjelasan apa-apa darinya. Kalau saja Fe

r masih i

u padanya,"

suk ke rumahnya dan membawa Felix ke kamarnya. Julian sun

lah memperhatikan seisi kamar yang ter

nghentikan kalimatnya karena Felix yang m

. Rasanya Felix begitu ingin menjambak rambut Esther, lalu menyeretnya keluar karena sudah be

gitu baik. Aku ingin mengantarnya pulang, tapi aku tidak tahu alamat rumahmu. Jarak ke rumah orang tua Esther juga cukup jauh,

tahu ... apa ya

ur hidupku." Felix lagi-lagi menyela kalimat Julian sembari menatap ke arahnya

lah Esther, kemudian meraih tangannya dan mencekeramnya dengan kuat, tapi orang la

ga memanggil Esther dengan nada yang begitu le

aget karena Felix tiba-tiba ada tepat di sebelahnya, tapi ia lebih terkejut saat melihat ke

h waktunya untuk pulang." Walau suara Felix terdengar lembut, tapi hanya

ia ingat kalau semalam bertemu dengan Julian setelah meninggalkan vil

, kau sakit

i-lagi menyela kalimat Julian, kemudian membawa Es

*

lantai dengan sangat kasar, kemudian berjongkok dan meraih dagunya.

pengkhianat? Sudah berapa kali kau melakukan hubu

an hubungan seperti it

a rendahan!" Felix memberikan tamparan keras pada Esther,

ntu saja panik dan ingin melarikan diri, tapi sulit untuk bisa melarikan diri dari Felix yang saat ini sedang begitu marah.

itkan ke ranjang. Walau terlihat sudah tidak ada harapan, tapi Esther berhasil melepaskan diri kali in

h Esther. Felix yang sudah marah, kini menjadi semakin marah. Melihat Esther yang ingin kel

Baiklah, aku akan membawamu keluar dari sin

apa. Seorang pelayan datang untuk membuka kunci ruangan itu, lalu Felix mendorong E

gan tinggalkan saya di sini," mohon Esth

i menamparku bahkan juga menendangku. Kau seharusnya bersyukur karena aku tidak membawam

selalu kirimkan kabar padaku," ucap Felix pad

*

rniture dari sebuah merk furniture bernama Amour yang merupakan bisnis utama milik kedua orang tuanya.

mangat menyambut peluncuran produk terbaru dari Felix. Selain acara peluncuran produknya, Felix juga mendapatkan kesempatan untuk waw

i ia lihat setelah 7 tahun berlalu. Seorang wanita yang pernah mengisi hati Felix, lalu w

Anda," ucap sang Pewawanca

nyum ramah, kemudian buru-buru pergi untuk mencari sosok wanita yang tadi ia lihat. Felix sampai kelua

elihat Elsa tadi," gumam Felix sembari menatap sekeli

tinya ingin mengabari tentang Esther. Entah masalah apa lagi yang Esther

datang mencari

*

dia tidak ada di rumah," ucap Devan yang mempercayai ucapan Fe

perti apa, 'kan? Sedikit saja keadaannya Esther memburuk, maka dia bisa membahayakan oran

ali menyakiti seseorang karena berada di luar pengawasannya. Namun, Felix berhasil meyakinkan Devan

n lagi-lagi bicara karena ia benar-benar takut kalau Esther akan membuat

aja. Esther pergi dengan seorang pengawal dan dia tidak pernah menyakiti siapa-siapa. Ayah percaya padaku,

karena ingin melihat bisa segila apa Esther tanpa obat itu. Apa Esther sungguh menga

jaga Esther. Esther sangat berunt

miliki suaminya, sebab ia bisa membuat Esther menyadari semua kesalahannya. Felix ti

kan menunggu Esther

a. Esther mungkin membutuhkannya di sini," jawab Devan, kem

etika memanas karena mengetahui kalau Esther masih bisa bermain

her saat dia kembali," ujar Felix,

er sembari membawa cello yang dibawakan oleh ayahnya. Ketika pintu gudang terbuka dan lampu d

utut di depannya. "Tolong maafkan saya. Tolong keluarkan

mudian meletakan cello tepat di sebelahnya. "Ayahm

ah datang?"

u ingin mendengar musik darimu. Aku belum pernah mendengarnya sejak kita ber

ng ketika Felix tiba-tiba me

ntukmu setiap aku m

lagi, tapi ia selalu mengingat Fiona setiap kali melihat cello dan mengingat perkataan orang-orang kalau ia membunuh Fiona agar t

ti ini saja kau harus dita

dengan cepat mengambil cellonya karena melihat

a mencoba untuk tetap tenang. Esther menutup matanya selama beberapa

rmainan Fiona sangat indah, begitu juga dengan permainan cello Esther. Tidak heran jika mereka menjadi bers

ng indah, tapi aku tidak ingin mendengarnya lagi. Jika aku melihatmu bermain alat musik lagi, terutama cello, maka aku akan menghancurkan tanganmu juga. Musik t

kini hancur di depan matanya. Esther mendekati cello itu dan menangis di depannya. "Maafkan aku k

*

ini ada di atap. Jessica memilih untuk mengembalikannya di tempat yang sepi agar tidak memumculkan kehebohan ka

ya," ucap Brian, tapi Jessica tida

mbalikan saputangan itu pada Jessica karena ia sudah memberikannya. "I

bekerja paruh waktu di sini. Keluarga Jessica tidak mengetahui hal ini dan ia sebenarnya tidak kekurangan uang bulanan, tapi hanya memiliki

hat Brian yang muncul di depannya untuk membayar barang belanjaannya. Jessica pi

a akan bertemu denganm

ca karena ini pertama kalinya melihat Brian

bersama keluargaku. Apa kau

wab Jessica sembari menghit

dengar di sekitar daerah ini muncul pria mesum yang sering mengganggu wanita." Bri

balas Jessica, kemudian memberitahu to

rmu." Brian menawarkan niat baik, tapi ia ma

nunggu." Kalimat Jessica juga terdengar dingin yang m

gal di sini. Jessica berjalan sendirian dan jalanan terlihat sudah sepi karena ini sudah larut malam. Jessic

ke belakang karena ia merasa ada seseorang yang sedang mengikutinya. Jessica mera

a yang memakai mantel panjang berwarna cokelat yang muncul di depannya. "Sia

" ucap pria itu dan ia terlihat te

arena seseorang yang tiba-tiba menutup mata

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka