icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Fatal

Bab 5 05

Jumlah Kata:2251    |    Dirilis Pada: 13/02/2024

oleh duduk

k, kini mulai mengangkat kepalanya untuk menatap seseorang yang bertanya

at masih ada kursi yang kosong. Jadi, k

ahu kalau ia adalah adik dari seorang pembunuh yang akhirnya menjadi seorang wanita gila, maka

kan duduk di tempat lain," ucap Jessica y

a untuk tersenyum, tapi akhirnya ia merasa bodoh

yang terus menundukan kepalanya mulai dilirik oleh Lina dan anggota gengnya. Mereka tampak

g murid pembawa sial itu," ucap Lina yang

ng sedang berjalan menuju ke kelas. Lina mengajak Brian untuk ke atap sekolah den

ica yang ada di grup sekolah. "Sebaiknya kau berhati-hati den

us mulai mengerti tentang kenapa Jessica seolah terasingkan di lingkungan sekolah

berikan, tapi bukankah ini tidak adil

udmu?" ta

kenapa dia harus diasingkan? Apa J

baru seperti Brian, tapi Brian malah membela Jessica. Lina menaruh ketertarikan pada Brian se

aknya. Jessica memang tidak pernah menyakiti seseorang, tapi ini mungk

pis melihat Lina yang tampak kesal karena ucapannya. "Apa dia berpik

ata pemandangan di sini cukup memanjakan mata, kini melihat kedatangan Jessica. Jarakny

ica sudah menarik perhatian Brian sejak pertama kali ia datang ke sekolah, begitu juga kali ini. Namun, saat

ca tiba-tiba berjongkok, lalu mulai menangis. Jessica tidak menangis dalam di

cerita pada siapa pun. Hidupnya berantakan bahkan hancur karena kesalahan yang tid

at ada bayangan seseorang. Kepala Jessica seketika mendongak dan ia melihat Brian yang berdiri di sebelahn

ca dengan nada yang cukup ketus, sebab

ang dan menangis. Aku khawatir padamu, jadi berdiri

sudah jelas itu termasuk statusnya sebagai adik dari seorang pembunuh.

a? Apa kau juga ingin aku menjadi budak untukmu? Katakan, apa yang harus

jar Brian yang membuat Jessica terkejut mendengarnya karena belum pernah ada murid yang seperti Bri

. Aku tidak akan mengganggumu." Brian sempat memberika

ri pandangannya. Pandangan Jessica kini mengarah pada satu tangan

*

ya sakit dan perih yang Esther rasakan, tapi juga trauma masa lalu yang kembali menghantuinya.

uk. Penuh dengan kuah dan semuanya isiannya dihaluskan menjadi satu hingga membuat warnany

g sama keluar untuk ketiga

her terhenti karena Felix yang

, 'kan?" Felix tersenyum pada Esther

ok untuk masuk ke mulutnya. Ketika satu sendok makanan berhasil masuk

r dan membuatnya mual. Esther mencoba menepis tangan Felix, tapi Felix m

anan ini. Cepat habiskan!" Felix kini membekap mulut Esther dengan tangannya agar makanannya tidak di

lembut, begitu juga dengan noda pada pakaiannya. Felix juga mem

"Bagus sekali, Esther. Lain kali jika kau menolak lagi, maka aku tidak hanya akan bersikap seperti tadi, tapi a

merasa tidak pantas untuk melakukannya. Setiap kali ingin marah Esther seketika teringat foto jenazah Fi

l ia memang sempat bertengkar perihal perwakilan sekolah dalam kompetisi musik cello. Esther terpilih untuk mewakili sekolah, tapi Fiona mengataka

telahnya berkata, "Sekarang, aku harus ke kantor dan kau bisa istirahat selama aku pergi karena aku cukup puas

ingnya, kemudian pergi ke kantor karena keluarganya juga memiliki beberapa bisn

tangan Esther terlihat meremas ujung bajunya dengan begitu kuat. Esther menatap sekelilingnya dan ia me

n," ucap seorang pelayan yang melihat kotoran d

a sendiri." Esther mengusap air ma

undukan kepalanya. Suara tangisan Esther kembali terdengar, kemudian t

*

uk tahu apa yang mereka bicarakan. Esther masuk ke private room restoran ini dengan memakai riasan yang cukup tebal kali ini unt

tidak menyinggung tentang hal itu karena merasa kalau Esther mungkin ingin tampil berbeda dan tidak ada

n pernikahanmu? Apa kau me

bahagia. Bagaimana mungkin aku tidak bahagia?" ucap Esther setelahnya dan tentu saja itu a

gatakan tentang Felix yang mendatangi sebuah tempat hib

yang ingin Kakak ka

apa wanita. Apa kau mengetahuinya?" Daniel akhirnya mengatakan hal ini pada Esther karena ia merasa

u Felix mendekatinya dengan cara yang sangat hangat dan membuatnya jatuh hati. Esther sempat memimpikan hidup yang indah bersamanya, sampai akhirny

beritahunya karena kemungkinan hal itu yang inign Daniel bicarakan dengannya. Felix memperingatkan

," ucap Esthe

? Lalu, kau tidak marah?" Dani

hirnya dia akan kembali padaku. Aku juga tidak bisa mengubah karakter seseorang begitu saja, 'kan? Semuan

dak akan mengizinkannya menikahimu. Seumur hidup itu terlalu lama. Coba pikirkan lagi, Esther. Apa k

an mengurusnya. Bisakah Kakak tidak ikut campur? Tolong rahasiakan hal ini dari siapa pun." Esther tidak bermaksud bicara se

tapi aku hanya khawatir padamu. Aku sungguh t

idak ada orang yang se

hu apa yang ingin Esther katakan, yaitu tentang masa lalunya dan Daniel tidak ingin mendengar hal itu karena ak

*

ingin memiliki waktu sendiri. Esther terlihat berjalan kaki seorang diri dengan

empat membuat kontak mata dengan tiga orang yang ada di seberang jalan, lalu ketiga orang itu pergi seakan tidak pe

ikan untuk memulai hidup baru setelah mengakhiri hidup seseorang dan bahkan ibu dari anak itu bunuh diri kare

. Esther nyaris tertabrak mobil, tapi ia tampak tidak mempedulikan sekitarnya bahkan kini berhenti di tengah jalan yang di saat bersamaan terlihat

" ucapan ibu Fiona kini terdengar jelas di telinga Esther. Sosok Fiona yang penuh dengan darah yang

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka