Mantan Istri CEO Tampan
patku bekerja karena mengalami kebangkrutan. Aku harus pergi untuk tetap bertahan hid
n raut keberata
ian sudah seperti keluargaku sendiri. Dan Rehan juga sudah sepe
ba peruntungannya di Jakarta. Meski sebenarnya Alana juga tidak tega dengan Danu yang harus ber
t baik pada aku dan Rehan, Danu. Aku tahu kamu tidak merasa keberatan membantu kami. Tapi aku mohon, jangan tahan kepergian kami. Jik
duduk di hadapannya ini akan pergi meninggalkannya. Walaupun Alana akan pergi ke
n, kali ini bocah kecil itu tampak riang berla
." ucap Danu tertahan saat ia menarik napa
di Jakarta. Kabari aku kalau kamu sudah dapat rumah sewa di sana. Dan.
seraya mengang
k keberatan kami pergi. Kamu memang sahabat yang sangat
masih menganggapku hanya sebatas sa
andang Rehan sambil tersenyum manis. Tanpa sadar, Danu yang
lana selalu bisa me
*
a!" Danu mengacak pelan rambut Rehan
alu mendongkak menatap pada Al
h tidak akan i
bingung. Tapi kemudian Alana men
a ke Jakarta. Rehan hanya akan pergi dengan Mama dan nenek saja," sahut Alana menjelask
ke Jakarta? Terus, nanti kalau aku merindukan Ayah
u untuk mengunjungi Rehan dan Mama Alana di Jakarta. Jadi sekarang Rehan ikut Mama Alana, ya. Reha
it di jemari tangan Danu yang keras. Seakan bocah
rgi dulu
upa kabari aku kalau kalia
ntuk segera naik ke dalam bus. Disusul Winarti-i
anya bisa mendesah lemas. Dan menatap nanar pada bus ya
akan menyusul kamu dan Rehan ke sana.
*
a serta keluarganya di sebuah rumah yang terlihat sed
eluarga kamu. Ini sudah harga yang paling murah. Tapi letaknya tak terlal
h masuk. Dan melihat sekelilin
rimakasih sudah membantuku mencari rumah sewa. Maaf sudah
masuk ke dalam kamar. Membereskan baju-baju me
saat kamu perlu bantuan. Oh iya, besok datang ke kantornya jam sembilan pagi ya, Alana. Interviewnya mu
engangg
ud
tu tempat kerja. Dan.. oh iya, aku lupa bilang sesuatu yang penting. Boss di perusahaan itu ganteng loh, Alana. Kalau kamu be
Dia adalah teman yang sangat baik pada Alana. Sekarang Virny sudah bekerja sebagai staf k
lana berharap ia terpilih. Sebab Alana ingin memberik
*
di perusahaan besar yang kata Virny
mpai di tempat tepat waktu. Alana sedikit minder sa
semuanya cantik-cantik. Mereka tampil dengan penampi
ok span hitam selutut, juga kemeja putih yang
ana mengangkat kepala saat
giliran Alana mas
perusahaan ini.' Alana berdoa terlebih dahulu, sebelum kemudian ia
u yang Alana lihat di papan
namaku
aran milik Alana sebentar. Alana menahan napas sambi
a dan menatap Alana kembali. Namun
terpilih untuk menjadi sekr
n hampir tak percaya den
langsung memutuskan menerimaku sementara di luar sana banyak sekali yang
jika hatinya saat ini
ngkan senyum pada Al
ang cocok dan sesuai dengan kriteria perusahaan ini. Sekarang terserah kamu saja, Alana. Kesempatan sudah ada di depan mata. Kamu sudah kami terima,
in menyia-nyiakan kesempat
du nasib. Dan saat Alana bertemu keberuntun
ndatangani kontrak kerjaku hari ini." Alana la
berkas pada Alana. Yang mana isinya a
mpai lupa jika ia tak membaca lebih
buhkan tanda tangann
a menyimpan bolpoi
nyum menutu
rus memberitahumu sesuatu. Boss kami berpesan, agar sekretars yang terpilih harus menghadap padanya terlebih dah
a keningnya. Entah mengapa sekarang Alan
begitu cepat. Lalu, harus mempe
sudah menunggu kita di ruang
urung mengang
diri, lantas berlalu pergi
pelamar lain. Mereka mendesah lemas saat Resti mengat
ak Alana untuk pergi ke lantai 20
bertanya-tanya dalam hati. Kira
i depan ruang kerja CEO perusahaan kita," kata Resti m
at tempat kerjanya seperti
Tok!
kanannya, mengetuk pin
engar suara baritone yang sep
riknya masuk, membuat pemik
ris baru yang akan bekerja besok. Sesuai yang bapak pe
inya. Lelaki itu adalah bossnya. Tetapi posisi kursi yang diputar ke b
dua saja!" kata lelaki itu masih tetap membelakangi tapi tangan kanannya me
dan meletakan berkas kontrak kerja
rgi. Menyisakan Alana yang hanya berdua denga
kamu?" tanya
. Suara itu sungguh tid
ak. Namak
amamu?" tanya lelaki itu lagi. Kali in
adahal, baik Alana dan Resti. Tidak ada satu pun di
. Itu nama
esuatu sama kamu, Alana?" lelaki itu be
tentang
ya lelaki itu memutar kursinya. Menatap
saking ia tidak menyangka dengan
. Ternyata lelaki yang sedari ta