Yenyen Jatuh Cinta
favoritnya di tengah hiruk-pikuknya kota Jakarta. Dengan secangkir kopi latte kesukaannya, dia sibuk di tengah Suasana kafe yan
a oleh wajahnya yang terlihat polos dan langkahnya yang percaya diri. Pria itu mengenakan kemeja putih dan celana jeans hitam yang p
atikan dengan seksama, tetapi mencoba untuk tidak terlalu mencolok. Pria itu memesan secangkir
datang menghindari pria itu dan duduk di sebelah nya. Dia mengangkat secangkir
masih kosong?" tanya Ye
ersenyum kecil. "Ya, s
tu. Mereka saling bertatapan sejenak dan saling melemparkan
sambil menyambut uluran tangan
musik, dan perjalanan. Yenyen belajar bahwa Zhega adalah seorang penulis lepa
ng sangat bagus namun bagi zhega itu adalah
kan banyak kesamaan dalam pandangan mereka te
an Zhega masih terlibat dalam percakapan yang mendalam. Mereka sepertinya terhu
hat jam di ponselnya dan terkejut
arus pulang," kata Yeny
t jam di ponselny
nang bisa bertemu denganmu, Yen
sa berat hati meninggalkan kafe itu, tetapi hatinya sedikit tenang
kirannya dipenuhi oleh wajah Zhega dan percakapan mereka. Dia tersenyum sendi
isi terima kasih atas malam yang menyenangkan dan harapan untuk bertemu lagi
melihatnya lagi dan mengenalnya lebih baik. Mungkin pertemuan mereka bukanlah kebetulan, melainkan awal dari sesuatu yang