Terperangkap Dendam Bos Arogan
menghubungi Davina untuk menumpang isti
m ini aku lembur, jadi aku mau numpang istirahat sebentar," kata Aziya
ya, kebetulan aku lembur juga, ja
kamu taruh kunci? Aku harus ambil di mana?," kata
r, letakkan lagi di atas pintu biar aku bisa masuk tanpa ngebanguni
aku meluncur
terlihat akrab itulah sebenarnya awal dari terkuaknya seb
h Aziya menyesal men
*
Melihat ke sekeliling rumah kost, di tempat itu memang selalu sepi karena hanya ada tiga kamar kost dan semuanya pegawa
an pintu kamar Davina. Lalu meraba atas pin
kl
an kunci tersebut di atas pintu lagi supaya Davina bis
ya. Hari ini dia sangat lelah karena harus lembur sampai pagi. Perusahaan sedan
gumamnya sembari memasang alarm di pon
mu," lirih Aziya sambil menepuk ba
lampu supaya lebih bisa tidur nyenyak. Tak lupa iapun menenggelamkan dirin
t kemudian, Aziya dikejutkan dengan pelukan seorang pria. Iapun berusaha
hmm..." suara berat dan pelan itu mengusik alam bawah sadarnya. Ia belu
ya dan menahan pinggangnya. Kali ini dadanya berdegup kencang, memikirkan apa dan siapa yang sebenarnya ia hadapi. Iapun mencoba
k. Pria itu pasti mengira bahwa dirinya
an pria itu. Ia harus meyakinkan dirinya, tap
Aziya menekan saklarl
ang terbaring di tempat tidur Davina tanpa menyadari apa yang terjadi. Aziya bingung, galau tak menentu. Akan tetapi terbersit
penasaran, apakah semua itu seperti apa yang
i mematikan lampu masuk ke d
luk erat Reza se
a itu dalam kegelapan. Sepertinya pria itu
ngguh berusaha mencumbunya deng
. Dia sungguh ingin memakinya habis-habisan, ak
iasanya kamu melawanku dengan baik, hm
berselimut itu membuka lebar-lebar matanya.
jah kebingungan masih di atas pembar
n ini, Mas?" lirih A
uga ikut terkejut melihat apa yang ada di depanny
an. "Apa yang harus kukatakan pada kalian? Apak
peluk dan diciumnya tadi adalah istrinya sendiri bukan Davina pacar gelapnya yang merupaka
a di kamarnya, akan tetapi sudah dipastikan mereka sudah ketahuan
rus menelan kenyataan pahit, tak