I love you Mas duda
b
idiknya. Akan tetapi bisakah dia membuka hati untuk mencintai jodoh pilihan orangtua yang seorang duda b
**
sapaku. Pagi ini aku sa
ysa sering tidur larut malam karena menyelesa
rlihat perubahan di dirinya. Tubuhnya yang ringkih termakan usia dan kulit mulai keri
rbicara sesuat
tannya serius a
ak temanku, namanya Harry. Ia menjabat s
enerima tawaran Papa
a biaya kuliahnya akan terselamatkan. Hutang ku ke orangtua Harr
t kusudahi sarapan ini lalu berpamitan
hun belakangan ini, usaha yang dikelola Papa mulai mengalami sepi
satu sepeda motor yang aku pakai untuk transport kuliah. Adikku meng
*
erwujud. Untuk mendapat penghasilan aku nyambi berbisnis online. Menjual baju, sepatu, tas, ko
mesin printer. Soal lelah, sudah pastilah demi membahagiakan
engingat semua perjuangan untuk sampai di tahap
dengan mantannya. Untuk apa mempertahankan lelaki yang tak serius mencintainya.
rang membuka usahanya. Padahal toko busana i
seorang ibu
leh suara orang yang belakangan ini
melotot hampir lompat tuh
tidak menyahut?" seru Bu Dosen s
nya kebagian admin kantor, di suruh tunggu saja. Orang penti
u, biar saya koreksi. W
ttt, batink
Bu Dosen membolak-balik kan kertas sambil mengernyitka
u ya, kabari saya kalau sudah selesai!" perintahnya
rfum yang kadang harum, kadang anyep
susah payah aku melakukan riset ke kantor itu, kenapa ha
a ini. Sambil berjalan menyusuri parkiran, mata ini
bawah pohon dekat pos sekuriti. Keringat
pucat begitu, berkeringat lagi?"
ri sepeda motorku!" p
rlalu meninggalkan piki
alamnya. Buku dan berkas semua ku keluarkan.
atas kepala, menyilaukan mata yang mulai berair. Aku
an kepada Papa? Hanya itu satu-satunya kendaraan yang kami puny
sama sekuriti kampus. Aku beranjak dar
sambil memelukku. Ku lihat dia senyum
angan cerobo
begitu saja. Bahaya lo!" ucap sekuriti sa
i kontak lupa dicabut. Seperti biasa setelah mahasiswa masuk semuan
g masih tergantung. Tidak tahu punya siapa,
ih berkali-kali ke sekurit
aya yang nemuin sepeda motornya!" protes Sekuriti i
saja ya Pak," ejekku samb
aruk kepalanya yang tid
u hendak kemana
. Makalahku banyak yang salah. Bu dosen hanya memb
mu besok ya," ucap ka
**
ga di rumah, gumamku sam
ucapku. Kok sepi ruma
ku. Tidak ada juga sa
ak Mey tiba-tiba pingsan, jadi dibawalah oleh Mama ke rumah s
kasih ya B
ak Mey," ucap Bu L
ilanku tersambung, setelah mendapatkan alamat
**
h jam k
mu'alai
alam!" Mama
aruh baya ini, keliatan ma
gaimana keadaan Papa,
disi Papa drop, hingga pingsan, karena banyak pik
an, sambil membuka mata melihat sekelilingnya. Mungkin mend
ang?" tanyaku sambil memeluk dan
n ragu untuk berbicara. Lalu Mama menjelaskan sekali lagi
ng yang belum kukenal apalagi mencintainya. Tapi bagaimana dengan biaya kuliah ini. Tabungank
mbung